SKI News
Kecelakaan Sriwijaya Air, Pasutri Asal Ponorogo Belum Diketemukan
Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air hari sabtu kemarin masih menyisakan duka, salah satunya pasangan suami istri (Pasutri) yakni Muhammad Nur Kholifatul Amin (48) dan istrinya Agus Minarni (47) asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (09/01/2021) lalu.
Abdul adik korban menjelaskan bahwa pasutri ini sebelumnya pulang ke kampung halaman Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo lantaran sang ayah meninggal dunia. ” Kami anak-anak dari ayah memang pulang kampung semua untuk silahturahmi dan ayah kami meninggal,”ungkapnya.
Masih kata Abdul, kakaknya sudah dikaruniai dua orang anak ini terbang dari Kalimatan menuju Ponorogo lantaran ayah dari Muh Nur Kholifatul, Mbah Salamun meninggal dunia. Setelah sepekan di rumah korban memutuskan untuk pulang ke Kalimantan dengan pesawat Sriwijaya Air dari Jakarta menuju Kalimantan.
“Kami memutuskan untuk kembali keperantauan secara bergantian. Karena kasihan ibu sendirian di rumah. Terakhir komunukasi sama mbak itu hari Sabtu sebelum naik pesawat. Mbak sama mas minta doa agar selamat sampai tujuan,” jelasnya.
Suasana rumah mbah Salamun kembali penuh isak tangis keluarga, ketika kerabat kembali datang ke rumah duka untuk mengucapkan bela sungkawa atas hilangnya pasutri . Senin pagi (11/01/2021).
Lanjut Abdul, keluarga di Ponorogo mengetahui kabar jika Muh Nur Kholifattul dan Agus menjadi korban kecelakaan pesawat ketika ditelfon dari saudara di Kalimantan.
Kedua anak korban yang tengah menempuh pendidikan di Ponpes Modern Gontor diterbangkan ke Jakarta untuk mengetahui perkembangan secara langsung dan menjalani tes DNA.
Sebelumnya telah diberitakan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan hilang kontak Sabtu (09/01/2021). Pesawat jenis Boeing 737-500 dengan 62 penumpang hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng.
Kontak terakhir pesawat Sriwijaya Air SJ182 terjadi pada pukul 14.40 sekitar 11 mil laut arah utara Bandara Soekarno Hatta diatas Kepulauan Seribu.
Jurnalis: Cahyo Nugroho.