Korban Sriwijaya Air, Tercatat Warga Kelurahan Josenan, Madiun

Suarakumandang.com, BERITA MADIUN. Sejumlah korban pesawat Sriwijaya Air nomor SK 182 rute Jakarta-Pontianak, tercatat sebagai warga Perum Orchid Residence atau RT 30 Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Namun, mereka sudah pindah karena tugas suami pejabat TNI AU, sejak pertengahan 2018 lalu.

Dalam peristiwa itu, istri (Kadis Log Lanud Supadio, Kolonel Tek Akhmad Khaidir) 2 anak dan satu anak Asisten Rumah Tangga (ART) lagi ikut terbang dalam pesawat itu. Rahmania Ekananda (49) duduk di seat 16A, Fazila Amara (5,5) seat 16D dan Fatima Ashalina (2,5) seat 16C. Sedangkan, anak ART yaitu Dinda Amelia seat 16E.

 “Pasangan Kolonel (Tek) Akhmad Khaidir-Ramania Ekananda tinggal disini sejak 2014-2018, mereka pindah pada pertengahan 2018. Kepindahan ke Jakarta, jelang kelahiran anak kedua. Selama itu, Dik Nia masih tergabung dalam grup warga Jalan Dendrobium,” jelas tetangga Ny Nanik Suhono.

 Ia mengatakan sejak kepindahan itu, kebutuhan pembayaran listrik, air hingga iuran dititipkan pada penjaga. Selanjutnya, Dik Nia menyampaikan nitip uang untuk berbagai keperluan, terakhir menjengguk rumah itu, pertengahan Februari 2029 lalu.

“Dik Nia dan salah seorang putrinya datang pagi, lalu siang atau sore kembali, entah ke Jakarta atau Kediri. Kami sempat bertutur sapa sejenak, orangnya ramah dan mudah bergaul. Dik Nia biasa panggil saya yaitu Bude Nanik, saya baru simak di grup WA, Dik Nia keluar, Jum’at (08/01/2020),” ujar Ny Nanik lagi.

 Baru disadari, tambahnya, setelah mendapat data manifes pesawat ada nama, Dik Nia dengan kedua anaknya. Diperkuat informasi dari penjaga rumah, Dik Nia dan kedua anaknya masuk dalam daftar penumpang pesawat naas itu. “Keluar dari grup WA itu, seperti firasat pamitan saja,” ujar Ny Nanik.

 Sejumlah pihak, baik dari Sriwijaya Air dan lainnya menghubungi dirinya, diperkuat berita di televisi dan media lainnya. Warga pun sepakat, sejak hari itu diadakan tahlil bagi Nia dan kedua anaknya, rencana tahlil hingga 7 hari.

Saya kebetulan sama Dik Nia, diminta tolong mengubah Kartu Keluarga (KK), sebab anak kedua belum masuk KK. Makanya, berbagai copi surat seperti KK, KTP, surat nikah dan lainnya. Pihak sudah datang dari Jasa Raharja, melakukan pengecekan data kependudukan,” jelas Ny Nanik.

Jurnalis: Agus Basuki.