Suarakumandang.com,BERITA MAGETAN. Sahabat desa semua, sejak pandemi ini kita jarang sekali untuk bertemu dan bertukar pikiran, diskusi ataupun sekedar sharing ide ide brillian dari desa.
Bukan karena kita tidak mau tetapi dalam 1 tahun kemarin
kita semua masih berjuang untuk menyelamatkan diri masing masing menghadapi
pandemi global yang bernama COVID 19.
Setelah lebih dari 1 tahun kita bisa beradaptasi dengan
pandemi ini maka saatnya kita kembali untuk bangkit dan berjalan kedepan.
Sudah waktunya kembali kita mengikuti pelatihan pelatihan
secara online untuk mengasah imaginasi kita dan memperkaya ilmu kita guna
membangun desa tercinta.
Sedikit ilmu yg bisa saya berikan ke sahabat sahabat desa
untuk memberikan panduan, kompas atau
sekedar menjadi second opinion para pemuda desa yang hebat.
Di masa pandemi ini tidak dipungkiri pariwisata sangat
terpuruk sekali, penyumbang devisa terbesar kedua bangsa ini seolah mati suri
selama hampir 2 tahun.
Seiring dengan berkembangnya daya adaptasi masyarakat
terhadap pandemi ini maka pemerintah melalui Kemenparekraf melakukan beberapa
upaya strategi pemulihan kembali pariwisata di Indonesia, diantaranya dengan
desa Andalan.
Apakah desa Andalan ini?
Desa andalan adalah desa yang Maju, unggul dan Terkenal.
Resep desa andalan adalah :
1.Terbuka akan wawasan. Sahabat desa harus menempatkan diri sebagai gelas yang berisi air separuh, bukan penuh. Mau mendengarkan ide ide, ilmu ilmu dan gagasan gagasan dr luar.
2.Meningkatkan kepedulian kepada masyarakat, artinya pemimpin desa harus mulai paham secara detail potensi potensi didesanya baik potensi alamnya maupun potensi sumberdaya manusianya.
3. Kolaborasi (colaboration culture) ,terbuka terhadap pihak pihak external. Jangan menjadikan investor atau pihak ketiga sebagai momok perkembangan, tapi jadikan mereka sebagai mitra agen perubahan
4.Masyarakat menjadi bagian dari kita, sebagai subyek bukan obyek
5.Berkomunikasi dengan tenaga profesional.
6. Suplly chance antar desa
Suply chance antar desa ini erat kaitannya dengan kerjasama
antar desa dalam satu wilayah dalam pemenuhan demand produk, sebagai contoh
bisa melalui BumDesa kawasan.
Desa andalan berfokus pada 3 unsur yaitu :
1. Desa wisata, mengacu pada unsur 3 A (atraksi, amenitas dan aksesibilitas)
2. Desa usaha berfokus pada sumber daya manusia yang mempunyai potensi dlm pembuatan produk dan hasil bumi.
3. Desa kreatif berfokus pada kreatifitas dan talenta masyarakat desa.
Dengan kategori diatas maka sangat mudah bagi desa untuk
berkembang dan berdaya walaupun dimasa pandemi. Tidak ada alasan bagi desa
untuk tidak bisa menentukan jatidirinya, tidak ada alasan bagi desa untuk bilang
: tidak ada potensi didesa saya.
Pariwisata saat ini menitik beratkan quality tourism bukan
lagi quantity tourism, dari berbondong bondong menjadi berkelanjutan. Dari
wisata masal menjadi wisata alternatif. Berorientasi pada nature dan culture.
Ekraf atau ekonomi kreatif juga merupakan unsur penting yang
bisa diangkat di Desa Andalan. Bangga buatan ekonomi lokal agar mampu menjadi
desa yang produktif dan mandiri.
Desa produktif dan mandiri 5 unsur penting didalamnya adalah
: ( menurut Bapak Menteri Sandiaga Uno)
4. Aktivitas .yaitu proses interaksi budaya,cultural exchange (memorable dan instagramable)
5. SDM unggul : menjadi subyek bukan obyek.
Semua hal diatas akan mudah terwujud apabila ADA sinergitas
Pentahelix antara pemerintah, komunitas,
media, pelaku usaha (bumdes) dan
institusi pendidikan.
Terakhir adalah semua hal yg kita impikan,angankan dan
rencanakan akan menuai hasil apabila kita memiliki kuncinya. Apa kuncinya?
Kuncinya 3C : COMMITMEN, COMPETEN yang nantinya akan
melahirkan CHAMPION.
Demikian sahabat desa dimanapun berada, semoga sedikit
tulisan ini mampu untuk kembali memberi semangat bergerak bagi sahabat desa
untuk tetap berkarya di masa pandemi.
Saatnya kita bangkit kembali, saatnya kita memberikan
konstribusi kembali. Saatnya kita memenangkan pertempuran kita dengan pandemi ini. Kesehatan nomer 1 tapi ekonomi harus tetap
berjalan. Selalu patuhi protokol
kesehatan dimanapun kita berada, tetap
bermasker dan tetap bijak dalam berkegiatan.
Salam hangat dari saya. Desa kuat, Desa berdaya.
oleh: Widia Astuti Ketua Forkom Pokdarwis Kabupaten Magetan
Pingback: Widia Menyapa Sahabat Desa Di Magetan | Kabar Magetan