Connect with us

SKI feature

Menanam Tanah Kuburan Warung Melati Dijamin Laris

Published

on

Warung Melati yang berada dikawasan Kecamatan Parang

Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Aksi penipuan dengan modus menawarkan jasa pesugihan sering terjadi. Hal ini menimpa seorang wanita pemilik warung yang berada di kawasan Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Meski wanita ini bukan seorang pejabat atau tokoh masyarakat, namun perlu menjadi perhatian khusus oleh pihak lain seperti Kepolisian, Pemerintah maupun masyarakat sendiri.

Sebut saja Melati (Nama samaran) umur 45 tahun, kesetiap harinya usaha membuka warung kopi dikawasan Kecamatan Parang.

Ibu dua anak ini mengaku sejak kejadian sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (11/06/2021) lalu, ingatan itu tidak bisa terlupakan. Bahkan Dia merasa takut jika ada orang seperti yang pernah ditemui diwarungnya.

Bahkan Ibu yang mempunyai murah senyum ini juga berfikir ada berapa banyak korban yang sudah berhasil ditipu.

“Alhamdulilah, saat itu saya tidak kena tipunya,”cetus Melati usai mengutarakan bahwa dirinya hampir kena tipu dari seorang laki-laki yang mengaku punya usaha bakso di sejumlah tempat .

Dia merasa di tipu, karena laki-laki tersebut menawarkan jasa yang dinilai Melati tidak masuk akal, yakni disuruh memberikan uang sebanyak Rp 750 ribu kepada laki-laki terlebih dahulu dengan janji akan membuat warungnya ramai pembeli.

Ia menceritakan, awal mulanya, sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat, (11/06/2021) lalu, warung kopi milik Melati didatangi seorang laki-laki dengan mengendarai sepeda motor jenis metic.

Seperti biasa, Melati jika ada orang yang datang di warungnya selalu ditanya ‘mau minum apa’. Setelah selang beberapa lama kemudian laki-laki tersebut bercerita tentang dirinya kepada Melati.

“Awalnya laki-laki itu bercerita kalau dia punya 14 usaha depot bakso yang tersebar diseluruh kota besar , salah satunya ada diwilayah kecamatan Parang diperempatan Parang . Dalam cerita itu dia juga mengaku jika usahanya yang dijalankan selama kurang lebih 5 tahun sudah berhasil dan sukses,”kata Melati.

Lanjutnya, dari cerita itu laki-laki tersebut akhirnya menawarkan jasa supaya warung yang dikelola Melati biar banyak pembeli namun dengan syarat Melati harus membayar uang terlebih dahulu sebesar Rp 750 ribu guna membeli perlengkapan seperti beras kuning, bunga 7 warna, kedelai, ayam putih, tanah kuburan dan masih banyak lagi.

Setelah jasa yang ditawarkan oleh pria tersebut Melati hendak minta ijin kepada suaminya, namun oleh si pria tersebut melarang dengan alasan jasa ini tidak perlu berurusan dengan seorang laki-laki terutama kepada suaminya.

Melati pun bertambah curiga ketika orang tersebut melarang suami ikut campur jasa yang ditawarkannya.

Melatipun akhirnya menolak jasa yang ditawarkan olehnya.
Mengetahui ditolak tawarannya , si pria tersebut memberikan pernyataan jika Melati menolak rejeki yang sudah ada didepan mata.

“Dia (pria-red) berkata jika menolak jasa yang ditawarkan ibaratnya menolak beras sak karung atau 100 kwintal dalam seminggu,”cerita Melati sambil menirukan perkataan si pria tersebut.

Namun sebelum menawarkan jasa pria tersebut menceritakan kesuksesannya sebagai penjual bakso.”Pria itu Ngaku dia pengusaha bakso yang sudah memiliki puluhan cabang yang beredar diseluruh kota besar salah satunya di Solo Jawa Tengah. Kagetnya lagi jika dia punya cabang di wilayah kecamatan Parang, tepatnya di perempatan Parang,”terangnya.

“Dari keterangan si pria itu, saya makin curiga, setahu saya diperempatan Parang tidak ada depot bakso granat. Nah distulah saya tidak percaya dan menyatakan bahwa laki-laki tersebut melakukan tipu-tipu,”ceritanya.

Dari cerita sukses sebagai pengusaha bakso,sipria tersebut menceritakan kesusksesnya karena memakai pesugihan salah satunya dengan syarat harus membeli perlengkapan.

Melati menyatakan bahwa pria yang menawarkan jasa tersebut modus.”Saya hanya bisa tertawa, karena alasanya nggak masuk akal, yaitu kenapa harus membayar dulu dan kenapa tidak boleh memberitahukan suami,”paparnya.

“Awalnya sebelum menawarkan jasanya dan bercerita kesuksesannya dalam mengelola usaha baksonya, dia juga sempat ngeklaim bahwa warung saya sepi karena ditutup oleh barang halus,”kata Melati kembali.

“Kalau melihat orangnya itu laga bicaranya kayak orang sugih. Dan satu lagi sok akrab gitu,”cetusnya.

HIngga berita ini diturunkan, Melati mengaku sampai detik ini si pria tersebut yang tidak pernah kembali ke warung.

Keesokanya jurnalis suara kumandang menemui suaminya. Dia mengatakan jika orang seperti itu adalah tipu-tipu.”Seandainya kalau istri saya kena pasti hilanglah uang Rp 750 ribu. Itu modus tipu-tipu ,”ceritanya.

“Biasanya kalau korban itu manut dan memberikan uangnya , pasti orang itu akan kembali dan minta lagi dengan alasan ‘ada saja’,” analisanya.

Sebut saja suami Melati Pak Kumbang. Pria yang punya hobi menembak kemungkinan orang itu mencari mangsa dengan cara jegos atau menjebak.”Isitilahnya gesangi syukur-syukur kalau kenak,”pikir Pak Kumbang.

Kembali pada si pria tersebut, Melati menjelaskan, jika perlengkapan sudah dibeli nanti akan ditanam di sejumlah lokasi disekitar warung. “Nanti akan tanah kuburan itu katanya kalau sudah sepakat akan ditanam di depan warung saya,”jelas Melati sambil tersenyum.

Dari cerita ini, Melati berpesan kepada semua masyarakat untuk lebih hati-hati. Jangan mudah tergoda. Rap “apalagi ini negeri ini sedang kesulitan menghadapi COVID-19, saya cuman berharap selalu waspada dan hati-hati,”tuturnya.

Jurnalis: Cahyo Nugroho.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *