Connect with us

SKI News

Rapat Paripurna, DPRD Magetan: Tekan Pemkab Segera Serap Anggaran

Published

on

Usai rapat paripurna penyerahan Rancangan Peraturan Daerah  (Raperda) Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022.

Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Magetan menggelar rapat paripurna dengan agenda pengambilan keputusan terhadap Rancangan Peraturan Daerah  (Raperda) Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022. Rapat digelar di Gedung DPRD Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Senin (12/09/2022).

Sujatno Ketua DPRD Kabupaten Magetan mengatakan bahwa rapat paripurna yang telah digelar membahas pengambilan keputusan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Perubahan APBD Tahun 2022 menjadi Peraturan Daerah Perubahan APBD 2022.

“Jadi ini mekanisme proses yang harusnya dilakukan, jadi mulai dari awal sampai akhir pada malam hari ini yaitu sudah pada tahap akhir pengambilan keputusan Raperda menjadi Perda,” ujar Sujatno kepada jurnalis Suarakumandang.com.

Lebih lanjut, ada beberapa struktur anggaran perubahan baik pendapatan, pembiayaan, pembelanjaan yang sebagaian besar ditutup dengan silpa tahun 2021 kurang lebih Rp 363  Miliar.

“Kami berharap pengangguran bisa ditekan, tingkat kemiskinan bisa berkurang, dan pertumbuhan bisa meningkat di atas lima persen,” tuturnya.

Lalu, lanjut Sujatno, yang menjadi perhatian DPRD Magetan dalam fungsi pengawasan bahwa sampai dengan semester 1 tahun 2022, bahwa penyerapan anggaran tersebut masih 32,6 persen dari total anggaran yang tersedia.

Dengan jumlah anggaran tersebut, DPRD Magetan menekankan kepada Dinas terkait pemerintah kabupaten (Pemkab) untuk segera menyerap anggaran tersebut. “Karena kalau ini bisa terserap, ini serta merta untuk kepentingan rakyat dan kesejahteraan rakyat,“ terangnya.

Sementara itu, Sujatno menghimbau kepada dinas terkait yang sudah merencanaan kegiatan dan pengganggaran dapat  segera terserap, sehingga prosentase penyerapan itu bisa lebih tinggi. “Karena kalau sudah semester 1 masih 32.6% ini menurut saya relatif rendah,“ pungkasnya.

Jurnalis: Lat/SKI.