Connect with us

SKI Artikel

Kemerdekaan Bagi Perempuan

Published

on

Widia Astuti Aktivis pemberdayaan perempuan, Founder Rumah Belajar KITA

Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. 79 tahun perempuan telah menyertai bangsa ini dari titik perjuangan hingga kemerdekaan yang terus akan berlanjut .

Apakah perempuan sendiri telah merdeka secara individual dan intelektual ?!

Stereotipe perempuan sebagai “Kanca Wingking” di masyarakat seringkali membatasi gerak perempuan itu sendiri .

Perempuan perempuan yang aktif, vokal dan berani menyampaikan suaranya diranah publik masih dianggap sebagai perempuan yang menyalahi kodratnya.

Seringkali perempuan dilingkari dan dinilai hanya dari sisi kecantikan dan ketrampilannya mengurus rumah tangga.

Apakah hal ini salah ?, tidak sepenuhnya salah tapi juga tidak benar .

Sifat Nurturing perempuanlah yang mengasah ketrampilan mereka menjadi lebih baik daripada seorang laki laki.

Hal ini terbukti pada 5 tahun pertama pertumbuhan anak bisa dipastikan akan lebih dekat dengan seorang ibu daripada ayahnya.

Karena disaat golden time anak inilah peran ibu sangat dominan . Perlu dicatat kata kodrat dan ketrampilan .

Hanya ada 3 kodrat perempuan, melahirkan, menyusui dan menstruasi sedangkan memasak, mengurus rumah tangga, mendidik anak, menjaga kecantikan, memberikan pelayanan yang paripurna bagi pasangan itu adalah ketrampilan yang bisa diasah oleh perempuan maupun laki laki .

Hak hak perempuan di masa kemerdekaan ini belum sepenuhnya terpenuhi , masih sering dikebiri oleh opini publik, hujatan dan pikiran sempit masyarakat tentang perempuan itu sendiri.

Perempuan sudah seharusnya mempunyai hak yang sama didalam dunia pendidikan , kesehatan , publik, politik perkawinan  dan kerja .

Kemampuan seorang perempuan tidak boleh lagi dikerdilkan dengan gender issue, hak perempuan di dunia kerja dan publik sudah seharusnya diberikan tempat yang  proporsional .

Saat ini sudah seharusnya perempuan terbebas dari rasa sakit dan ketakutan atas apapun . Berani menyuarakan apa yang harus disuarakan ,berani melakukan apa yang harus dilakukan tentu saja dalam koridor koridor yang tepat tanpa beralaskan asaz kepatutan tetapi beralaskan logika terbuka bahwa perempuan bisa setara dengan laki laki dalam hal pemikiran dan keahlian .

Saya ingat kata kata Napoleon Bonaparte : berikan saya satu ibu yang berilmu darinya akan lahir sebuah bangsa yang bermartabat dan berpendidikan.

Hal ini juga ditegaskan oleh salah satu pendiri bangsa ini , Mohamad Hatta  yang mengatakan

“Jika kamu mendidik satu laki-laki maka kamu mendidik satu orang, Namun jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi,”

Dari semua bidang yang seyogianya bisa digeluti oleh kaum perempuan, sampai sejauh ini perempuan sudah mampu membuktikan keikutsertaannya di dalam proses pembangunan.

Ke depan, pemerintah dan seluruh stakeholder terkait hanya perlu memberikan kesempatan yang lebih luas kepada perempuan agar kontribusi yang diberikan dapat lebih optimal. Merdeka negeriku ,merdeka perempuan perempuan ku .

Oleh: Widia Astuti Aktivis pemberdayaan perempuan, Founder Rumah Belajar KITA

Continue Reading
2 Comments

2 Comments

  1. Siti robiah

    Agustus 17, 2024 at 12:40 pm

    Bu Widia,kata”mewakili yg ingin mengungkapkan tapi tidak tau kata yg tepat dengan bhs yg ter tata ,mudah di fahami tapi artinya sangat luar biasa… mungkin bagi orang”terdahulu untuk perempuan itu hanya 3 hal dapur ,sumur ,kasur..

    • widia Astuti

      Agustus 17, 2024 at 12:48 pm

      Matur suwun mbak Siti ,semoga dapat sedikit mewakili rasa perempuan perempuan lainnya.Semangat perempuan Indonesia

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *