SKI News
Hujan Deras, 7 Rumah di Magetan Terendam Banjir
Suarakumandang.com,BERITA MAGETAN. Hujan deras dengan intensitas tinggi 7 rumah milik warga Dusun Ngrini, Desa Banyudono, Kecamatan Ngariboyo, kabupaten Magetan, Jawa Timur terendam banjir akibat luapan sungai Ngrini. Bahkan satu kandang sapi roboh.
“Ada 7 rumah yang terendam banjir akibat luapan sungai Ngirini yang disebabkan hujan deras tanpa berhenti selama kurang lebih 3 jam,”kata Zaini warga dusun Ngrini sambil membersihkan halaman rumahnya.
Zaini menjelaskan, hujan deras mulai pukul 17.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.”Saat ini saya bersih- bersih lumpur yang masuk halaman rumah,”katanya. Selasa, (16/03/2021).
“Kebetulan posisi rumah saya ada di dataran atas dan air banjir saat ini sudah mulai surut. Tadi sempat masuk rumah. Namun 6 rumah disebelah barat rumah saya masih terendam banjir karena posisi datarannya lebih rendah dari rumah saya,”terangnya..
Zaini mengaku baru kali pertama ini hujan deras yang cukup lama sehingga membuat banjir dan masuk rumah. ”Dalam sejarah sejak kecil hingga sampai saat ini saya baru pertama kali rumah saya kebanjiran. Kurang lebih sudah 50 tahun baru kali ini banjir,”ungkapnya.
Selain air masuk rumah akibat banjir luapan sungai Ngrini kandang ternak milik Zaini roboh. “ Untung saja sapinya tidak ada karena sudah saya jual, tapi kandang saya roboh,”ungkapnya.
Hingga kini sejumlah warga yang berada di pinggir sungai Ngrini masih dalam keadaan jaga-jaga, sebab, khawatir akan ada banjir susulan mengingat arus air di sungai Ngrini masih sangat deras.
Sementara itu, akibat hujan deras sejumlah ruas jalan Magetan-Parang banyak terendam air banjir. Bahkan saking takutnya ada sebagian warga memilih balik kanan, sebab, ketinggian air mencapai kurang lebih 50 cm dengan aliran air sangat deras. Salah satu jalan yang terendam air banjir disebelah selatan Polsek Ngariboyo.
Bahkan untuk mengantisipasi pengendara dari arah selatan maupun sebaliknya sebagian warga ada yang berduli dengan keselamatan pengendara berdiri sambil memberikan tanda dengan sebuah senter. Karena arus air banjir sangat deras, maka untuk bisa melalui jalan tersebut harus bergantian.
Jurnalis: Cahyo Nugroho.