SKI News
Usai Bunuh Seorang Nenek Asal Jetis Ponorogo, Miseran di Tolak Warga

Korban masih tergeletak usai dipukul dengan batu ukuran besar oleh pelaku bernama Miseran
Suarakumandang.com,BERITA PONOROGO. Pernyataan warga Desa Josari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menolak keberadaan Miseran jika dibebaskan kembali dan pulang kerumahnya.
Sumartono perangkat Desa setempat menegaskan lingkungan RT.1, RW. 3 menolak keberadaan Miseran kembali kerumah.”Warga sepakat menolak karena khawatir jika pelaku berulah kembali dan membuat warga resah,”ujar Sumartono.Jumat,(15/09/2018).
“Diketahui kasus kekerasan yang dilakukan Miseran sudah sering, sehingga hal ini membuat masyarakat tidak nyaman,”katanya.
Senada yang dikatakan, Nur Salim ketua RT setempat mengatakan karena kondisi yang tidak kondusif kita sikapi positif sebaiknya pelaku dikarantina.
“Kita membuat tanda tangan supaya Miseran tidak diposisikan disini lagi, karena disini juga ada ancaman. Kemarin juga melempar batu ke tetangga sebelah. Apalagi tetangga tersebut statusnya janda,”kata Nur Salim.
Intinya, lanjut Nur Salim, kalau pelaku pulang kembali warga sekitar resah takut jika kembali seperti dulu.
Diberitakan sebelumnya, Miseran nekad membunuh Lasmi yang tak lain adalah tetangganya sendiri lantaran persoalan tanah sudaranya dibeli oleh korban.
Dihadapan polisi, pelaku mengaku menyimpan dendam kepada korban karena tanah milik saudaranya dibeli sekitar lima belas tahun yang lalu. Sementara pelaku merasa tanah tersebut masih menjadi hak milik sudaranya dan belum berpindah tangan.
Rohman tetangga korban mengatakan bahwa kekerasan yang dilakukan pelaku terhadap korban tidak hanya sekali saja, termasuk merusak rumah milik korban. Namun permasalahan hanya selesai dikantor desa dan tidak dilaporkan ke polisi.
Sebelum korban menemui ajalnya, Kamis,( 13/09/2018) lalu, saat itu korban hendak ke mushola untuk sholat Ashar. Saat perjalanan menuju Mushola korban mengetahui pelaku membawa batu, karena korban takut akhirnya lari. Pada saat lari korban terjatuh dan akhirnya pelaku memukul dengan batu ukuran besar.
Namun sayang, upaya warga yang mengetahui kejadian tersebut hendak menyelamatkan korban tak membuahkan hasil.”Lasmi meninggal saat dibawa ke rumah sakit dokter Harjono Ponorogo, akibat pendarahan di kepalanya,”kata Rohman lagi.
Dari pengakuan Miseran dihadapan polisi memukul korban sebanyak tiga kali. Miseran mengaku bahwa dirinya adalah korban sebab tanah milik saudaranya habis diminta korban.”Setengahnya diminta alasanya itu beli mas terus saya marah,”kata Miseran dihadapan polisi.
AKP Suwito Kapolsek Jetis mengatakan saudara pelaku ini punya tanah yang ada didepan rumah Miseran ini dijual dan dibeli oleh korban.”Karena merasa tidak diajak ngomong sama yang menjual tanah, pelaku menganggap tanah itu diserobot sama korban. 15 tahun kemudian akhirnya Lasmi menemui ajalnya di tangan pelaku,”papar Suwito.
“Atas perbuatannya, pelaku bakal dijerat dengan pasal 351 ayat 3, tentang penganiayaan hingga mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara,” terang Suwito.
Sejak kemarin suasana rumah korban didatangi tamu untuk mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.
AKP Maryoko kasat Reskim Polres Ponorogo mengatakan pihaknya akan tetap membawa pelaku ke Polda Jawa Timur untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan Miseran.”Ini kami lakukan pengiriman ke Polda karena pelaku diduga menderita gangguan kejiwaan,”kata Maryoko.
“Saat ini kasus pembunuhan ini sedang diproses penyidikan berdasarkan alat bukti yang cukup. Kemudian tehnis yang akan kita lakukan lebih lanjut nanti tersangka akan dilakukan pemeriksaan secara psiater oleh Rumah Sakit Bayangkara polda jatim,”tandasnya.
Seperti diketahui Kamis,( 13/09/2018) lalu Lasmi tewas ditangan Miseran dengan cara dipukul menggunakan batu berukuran besar hingga tiga kali. Pelaku nekat membunuh korban karena merasa tanah milik saudaranya diserobot oleh pelaku.Ppadahal sejak 15 tahun lalu tanah milik saudara pelaku sudah dibeli korban secara sah. Cahyo.