Connect with us

SKI News

Tangis Ortu Pecah Saat Jenazah Alfiani pramugari Lion Air JT 610 Tiba di Rumah Duka

Published

on

DIBERANGKATKAN: Peti jenazah Alfiani usai disalat dan doakan, dari dalam rumah duka dibawa menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU). Ny Kartini ibu kandung Alfiani tangisnya kembali pecah mengiringi pemberangkatan

Suarakumandang.com,BERITA MADIUN.Jenazah Alfiani Hidayatul Sholikah, pramugari Lion Air JT 610 terjatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, akhirnya sampai di rumah duka RT 13/RW 07 Dusun Gantrung, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 12.05 WIB.

Kartini, ibunda Almarhumah Alfiani menangis histeris begitu peti jenazah putri tunggalnya itu diturunkan dari mobil ambulans. Sementara itu, Slamet ayah almarhumah, tampak pasrah dan berusaha tetap tegar menghadapi cobaan kehilangan putri semata wayangnya. Di depan peti jenazah Alfi, sang ayah tidak henti-hentinya memanjatkan do’a.

Kedua orang tua Alfiani hingga Selasa ( 13/11/2018) malam masih berharap anaknya selamat, mereka enggan menonton televisi hingga menggelar selamatan. “Saya terus berdoa bagi keselamatan Alfiani, semoga ditemukan dengan selamat,” ujar Kartini.

Beberapa pelayat juga tak kuasa membendung air mata, mereka pun menangis sesenggukan. Selesai disholatkan dan didoakan, jenazah Alfiani diberangkatkan ke pemakaman diiringi ratusan pelayat. Sembari menahan sedihnya kehilangan, ayah dan ibunda Alfiani ikut mengantar jenazah putri kesayangannya ke tempat peristirahatan terakhir.

Aditya Yuda, Station Manajer  Lion Air di Solo datang bersama 4 pramugari dan beberapa staf mengatakan pihaknya datang ke rumah duka untuk bela sungkawa mewakili manajemen Lion Air. Terkait santunan, kompensasi dan lain-lain masih dalam proses. Termasuk hak sebagai karyawan karena status Alfiani sudah karyawan sejak 2018.

“Kami datang menyampaikan bela sungkawa. Saat ini masih selesaikan identifikasi korban semua baru mengurusi masalah kompensasi dan lain-lain dari manajemen. Pasti dari pihak manajemen diberikan sesuai ketentuan pemerintah,” ujar Aditya lagi.

Terpisah, Camat Kebonsari Supriadi mewakili pihak keluarga menambahkan, santunan l sudah cair adalah dari Jasa Raharja sebesar Rp 50 juta. Dia berjanji pihaknya akan membantu segala keperluan proses administrasi santunan ataupun kompensasi lainnya.  Begitu juga, Pemkab Madiun juga sudah bekerjasama dengan instansi kesehatan dalam bentuk pemantauan rutin kepada keluarga terkait kesehatan secara medis. Basuki.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *