Connect with us

SKI News

BNPB Cek Lokasi Bencana Kekeringan Air Bersih di Tiga Desa di Magetan

Published

on

CEK:Jhoni Sumbung (pakai pakaian warna orange) kepala Sub bidang bantuan kesehatan Air Bersih BNPB

Suarakumandang.com,BERITA MAGETAN. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) datang ke Magetan, Jawa Timur  dalam rangka pengecekan di tiga desa yang sering terkena bencana kekeringan air bersih.

Ketiga desa yang sering terkena bencana kekeringan air bersih yakni Desa Sayutan, Kecamatan Parang, Desa Kuwon serta Desa Karas, Kecamatan Karas.

Masing-masing desa yang terkena bencana kekeringan desa Kuwon  berjumlah   sekitar 2.500 jiwa, sedangkan di Desa Karas sekitar 1.500 jiwa, dan Desa Sayutan  dihuni sebanyak 850 jiwa.

Jhoni Sumbung kepala Sub bidang bantuan  kesehatan Air Bersih BNPD mengatakan pihaknya setelah melakukan pengecekan di tiga lokasi memang benar adanya jika ketiga desa di Kabupaten Magetan kesulitan  air bersih.

”Tapi yang jelas selama musim kekeringan dari pihak BPBD kabupaten Magetan  selalu membantu dan mendroping  air  bersih yang sudah dilakukan sejak awal bulan Juli kemarin,”ujar Jhoni.Rabu,(14/11/2018).

Dia juga menyampaikan jika kekeringan yang terjadi di tiga desa harus dikoordinasikan dengan dinas terkait seperti Dinas Pekerja Umum. Lanjutnya, sehingga bisa dialokasikan anggaran untuk bagimana ada sumber air disini, yakni di wilayah desa Sayutan kecamatan Parang.

Selama ini kekurangan air bersih sangat dirasakan oleh masyarakat Desa Sayutan, Kecamatan Parang khususnya di wilayah RT 19 .

Pasalnya pada musim kemarau maupun musim penghujan oleh warga setempat dirasakan sama saja. “Jika musim kemarau air sulit untuk didapatkan, sedangkan musim penghujan air nya keruh dan warga sini hanya menggantungkan air hujan yang ditampung di tempat penampungan air,”kata Sarkun warga desa Sayutan.

“Solosi warga sini ya harus sabar mas. Dan kami berharap kepada pemerintah kabupaten Magetan untuk segera mencari jalan keluar,supaya warga sini bisa merasakan seperti daerah-daerah lainnya,”kata Sarkum kepada suara kumandang.

Sementara itu, selama ini warga desa Sayutan untuk mendapatkan air bersih mengambil dari wilayah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.”Selama ini sumber air dari wilayah Kabupaten Wonogiri. Jaraknya kurang lebih ada 5 km. Jika musim kemarau airnya mengalir sangat kecil, sedangkan musim penghujan air yang mengalir sangat keruh,”paparnya.

Dalam hal ini Panganyoman anggota DPRD kabupaten Magetan mengatakan pihaknya dalam waktu dekat ini akan di upayakan pembuatan sumur dengan kedalaman 125 meter. Dengan harapan jika dalam keadaan kekeringan pada musim kemarau tidak harus diselesaikan dengan pengiriman air bersih dalam bentuk tengki.

Masih kata Pangoyaman, kalau diahlikan dengan system pipanisasi berarti diharuskan mengambil dari kabupaten  lain, dan itu sebenarnya sudah dilakukan oleh masyarkat setempat dan hasilnya tidak bisa maksimal atau continue yang pada akhirnya tidak bisa  memenuhi kebutuhan masyarakat desa Sayutan.

“Alternatifnya nanti tetap sumur, cuman mengenai anggaran yang kita perlu pikirkan  dan mungkin menjadi prioritas,”kata Pangayoman.

Sedangkan untuk desa kuwon dan desa Karas sesuai keterangan untuk mengantispasi kekeringan air bersih pihak pemerintah akan membuatkan penampungan air bersih .

Diketahui selama bencana kekeraingan air bersih di dua desa tersebut hanya dirasakan pada musim kemarau, sedangkan  pada musim penghujan kesedian air bersih sudah cukup  untuk memnuhi kebutuhan masyrakat  kedua desa tersebut. Cahyo.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *