Suarakumandang.com,BERITA PONOROGO. Ratusan korban dari berbagai daerah di Indonesia yang merasa tertipu menggruduk cv Tri Manunggal Jaya di kelurahan bangunsari, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pasalnya banyak korban yang merasa tertipu hingga mencapai ratusan juta rupiah. Rabu,(19/02/2020).
Ratusan warga diantaranya dari Sulawesi, Kalimatan, Sumatra
hingga Papua. Mereka meminta pertanggung jawaban dan uang mereka dikembalikan
utuh.
Dari pengakuan korban mereka baru sadar jika selama ini
merasa ditipu oleh investasi bodong dengan modus bagi hasil membeli sapi perah
dengan harga Rp 19 juta untuk satu paket.
Salah satu korban asal Jayapura Papua yakni bernama Tahdi
Irawan menjelaskan bahwa dirinya sudah setor uang sejumlah Rp 700 juta.”Kalau dari
teman-teman bapak di Papua kurang lebih sekitar Rp 40 milyar aset yang ada
disini,”kata Irawan.
“Tapi kenyataannya hingga kini belum menerima sama sekali,
ya saya jadi kasihan yang bermitra di Papua, bahkan dari mereka mayoritas
pinjam uang ke bank minimal Rp 500 juta,”kata Irawan dengan kesal.
Sesuai keterangan Irawan modus yang dilakukan yakni sapi
perah ditaruh di sebuah kandang di Malang, Jawa Timur, kemudian diambil susu
sapinya. Baru susu sapi dikirim kesalah satu perusahaan susu ternama.
“Untuk penghasilan setiap
satu paket senilai Rp 19 juta akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2,3
juta perbulan selama 18 bulan atau kurun waktu tiga tahun. Termasuk tambahan Rp
5 juta sebagai pengganti sapi yang sudah afkir,”terangnya.
Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan polisi langsung
membawa Hadi Suwito ke Mapolres Ponorogo. Dan mengarahkan korban untuk mepalor
ke Mapolres Ponorogo.
AKP Haryo Kusbintoro
Kapolsek Ponorogo mengatakan pihaknya mengarahkan ke Polres, sebab banyak
korban yang merasa tertipu.”Korban tidak hanya satu, bahkan ada yang dari luar
Jawa, seperti Kalimatan, Jambi, bahkan sampai ke Papua. Kita segera
menindaklanjuti dan kita laporkan ke Polres Ponorogo,”papar Haryo.
Sementara itu, uang
yang dibawa kabur pemilik perusahaan investasi bodong ini mencapai ratusan miliyar,
sebab jumlah korban investasi bodong
yang berdiri sejak tahun 2016 ini mencapai ribuan orang, dan tersebar
diberbagai wilayah.