Connect with us

SKI News

PWI Magetan Bersama PGRI Membangun Sinergitas Positif Insan Pers dengan Civitas Pendidikan

Published

on

Ketua PWI Magetan ketika berinteraksi dengan salah satu peserta ketua PGRI Kecamatan Bendo saat acara Sinergitas Positif Insan Pers dengan Civitas Pendidikan di Aula Gedung PGRI Magetan, Selasa (17/9/2024).

Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Magetan Jawa Timur mengadakan kegiatan Sinergitas Positif Insan Pers dengan Civitas Pendidikan di Aula Gedung PGRI Magetan, Selasa (17/9/2024).

Anton Ketua Panitia acara ini menjelaskan  acara tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan dan kolaborasi antara insan pers dan civitas pendidikan di Kabupaten Magetan guna membangun sinergi ysng produkif dan bermanfaat bagi pembangunan pendidikan.

Dalam kesempatan tersebut Cahyo Nugroho, Ketua PWI Magetan sekaligus sebagai narsumber  mengatakan perlunya pemahaman tentang wartawan atau insan pers dikalangan civitas pendidikan.

“Akhir-akhir ini PWI Magetan banyak mendapat laporan terkait oknum wartawan yang meresahkan civitas pendidikan di Magetan, karena tindakan oknum wartawan ini lepas dari rel tidak sesuai dengan kode etik jurnalis, ujar Cahyo.

Tidak hanya di civitas pendidikan, akan tetapi hal ini juga terjadi di pemerintahan desa. Sehingga perlu adanya pemahaman bagaimana kinerja jurnalis atau wartawan yang profesional.

“Wartawan yang profesional ketika liputan selalu menaati kode etik jurnalis, menaati undang-undang pers dan beretika, “ tambah Cahyo.

Cahyo juga menjelaskan wartawan resmi akan menaati kode etik demi kredibilitas pribadi dan medianya. Karena wartawan dilarang menyalahgunakan profesi untuk kepentingan pribadinya.

Maka itu peran wartawan profesional sangat diperlukan ditengah-tengah masyarakat guna menyajikan berita yang akurat, berimbang dan terpercaya.

Usai acara semua peserta tamu dan narasumber berfoto bersama di gedung PGRI Magetan.

Wartawan menyajikan berita tentunya memakai aturan yang sudah tercantum pada undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers.

Apalagi dengan berkembangnya teknologi saat ini masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi yang terjadi setiap harinya. Baik itu dari media sosial maupun media massa.

“Keberadaan dan kemajuan teknologi yang terus berkembang sekarang ini, diakui tidak diakui selain ada sisi positif juga tidak kalah banyak sisi negatifnya, karena untuk menghindari hal-hal yang terkadang tidak benar terjadi” jelasnya.

Cahyo menyarankan kepada peserta ketika menghadapi wartawan semua pihak membaca undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers dan undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik ITE.

“Saya juga menghimbau semua civitas Magetan untuk membaca kode etik jurnalis dengan pegangan kedua dokumen itu kita bisa tau cara menghadapi wartawan pemalas, pemeras yang sering dikeluhkan .” tegas Cahyo.

Sementara itu, acara tersebut dihadiri oleh Ketua PGRI Magetan Sundarto, Eko Budiono dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Magetan, Kasat Reskrim Polres Magetan AKP Angga Permana Brahmada, Ketua PWI Magetan Cahyo Nugroho dan Noorbiyanto Sebagai penasehat PWI Magetan.

Jurnalis: Tim.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *