Polisi Ponorogo Periksa 7 Saksi Penyebab Meninggalnya Santri Gontor

Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Pasca viral story instagram hotman paris yang meminta Kapolda Jatim mengusut kematian seorang santri pondok pesantren Gontor Ponorogo. Polisi langsung memeriksa 7 saksi terkait kasus ini. Mulai santri, dokter hingga Ustadz yang diduga mengetahui kasus tersebut.

Senin, (05/09/2022) Sat reskrim Polres Ponorogo telah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan 7saksi dalam kasus tewasnya Albar Mahdi Bin Rusdi salah satu santri Pondok Pesenatren Gonotr 1 atau Gontor pusat yang terletak di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Ke 7 saksi yang diperiksa terdiri dua santri, dua dokter dan 3 Ustadz Pondok Pesantren yang diduga mengetahui kasus tersebut.

Hingga sore polisi masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman.Dugaan sementara kasus penganiayaan hingga mengakibatkan tewasnya ini akibat salah paham sesama santri saat berada di dalam pondok pesantren.

AKBP Catur C.W Kapolres Ponorogo mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 7 saksi dan berkaitan langsung dengan kejadian tersebut.

“Untuk 7 saksi ada inisial RM, santri untuk santri lagi berinisial N, untuk dokter ada dua dan untuk Ustad ada dua jadi total 3 semuanya,”ujar Catur.

Dijelaskan bahwa dari keterangan awal, selain satu santri tewas, terdapat dua santri lain yang juga menjadi korban penganiayaan.

“ Jadi kalau untuk motif saya rasa pasti atau pemicunya kesalahpahaman dan yang pasti lagi akan kita dalami lagi,”katanya.

Sebelumnya di kabarkan korban salah satu santri pondok pesantren Gontor dinyatakan meninggal dunia karena kelelahan mengikuti kegiatan Pramuka.

Namun ketika jasad dipulangkan di rumah duka di Palembang, jasad korban terus mengeluarkan darah dan ketika dilihat. Di tubuh jasad korban ada bekas luka, diduga karena penganiayaan.

 Kasus ini akhirnya viral setelah sang ibu mengadu ke pengacara Hotman Paris hingga vidio tersebut akhirnya viral di dunia maya. Termasuk meminta kapolda jatim mengusut tuntas kasus ini.

Jurnalis: Tim.