Connect with us

SKI News

Peran P3TGAI Atasi Kegagalan Panen Petani Ngawi

Published

on

Suarakumandang.com, BERITA NGAWI. Kementerian Kekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) terus  mempercepat realisasi program Padat Karya Tunai (PKT) tahun 2020. Salah satunya adalah Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi ( P3TGAI), yang dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air di seluruh Indonesia.

Program P3TGAI selain untuk mendukung program ketahanan pangan Nasional, juga sebagai upaya peningkatan kemampuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Selain itu, memperkuat dan meningkatkan kemandirian masyarakat petani dalam kegiatan pengelolaan jaringan irigasi.

P3TGAI juga menyasar pada pemberdayaan Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) maupun Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dalam kegiatan teknis perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi air.

P3TGAI merupakan pekerjaan pembangunan saluran irigasi tersier yang dikerjakan saat antara musim tanam dan panen oleh petani atau penduduk setempat, dengan anggaran Rp.1,35 T untuk.menjqngkau 6.000 lokasi di Indonesia.

Di Kabupaten Ngawi untuk tahun 2022 ini disalurkan ke 24 titik Hippa yang tersebar di 11 kecamatan. Salah satu desa penerima.program ini adalah desa Karang Malang kecamatan Kasreman .

P3TGAI di desa ini berupa pembuatan saluran irigasi sepanjang 300 meter yang peruntukanya mengelola keberadaan air demi 50 hektar tanaman padi di 4 dusun desa ini.

” Sebelumnya air tidak terkelola dengan baik, bahkan banjir kemanan dan tidak menjangkau di lahan petani secara merata, tujuan dari pembangunan irigasi ini agar seluruh petani bisa menikamati air dan hasil panen yang lebih meningkat,” kata kepala desa Karang Malang, Sadriyanto ( 13/6).

Pelaksanaan P3TGAI ini harus dilakukan dengan metode swakelola padat karya dengan anggaran Rp 225 juta per titiknya, yang terbagi dalam alokasi  pembangunan fisik sebesar 195 juta rupiah ( 87%), dan  alokasi pendampingan dari Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebesar 30 juta (13% ).

“Metode dan pembagian ini cukup fair bagi kami karena bisa menyerap tenaga kerja dari warga, serta menambah penghasilan saat jeda menunggu panen” papar Sadriyanto saat ditengah 30 orang warga yang bekerja dalam program ini.

Menurut Sadriyanto, P3TGAI yang diterima oleh HIPPA di desanya ini hanya sebagian dari kebutuhan yang diinginkan, karenaya warga berharap tahun depan kembali mendapat lagi agar pertanian diwilayahnya semakin berkembang.

Jurnalis: A.M.Mustofa.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *