Connect with us

SKI News

Menuju Kabupaten Layak Anak, Magetan Ikuti Verifikasi Lapangan Hybrid

Published

on

Di ruang Bappeda-Litbang Magetan mereka sedang mengikuti Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) evaluasi KLA 2021 kabupaten Magetan, Jawa TImur.

Suarakumandang.com BERITA MAGETAN. Tim Verikasi kabupaten Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI) melakukan Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) evaluasi KLA 2021 kabupaten Magetan, Jawa TImur.

Verfikasi lapangan diadakan  secara virtual di ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang). Selasa (15/06/2021).

Furiana Kartini Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB PP dan PA) Kabupaten Magetan menjelaskan pihaknya berharap  acara VLH Evaluasi Kabupaten Magetan bisa menjadi Kabupaten layak anak.

Selain itu, diharapkan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersinergi untuk mewujudkan Kabupaten Magetan layak anak.

“Dalam hal ini untuk pemenuhan hak anak, kita prioritaskan untuk anak. Yang dimaksud anak itu di bawah 18 tahun,” jelas Furiana.

Dijelaskan pula dari beberapa 5 klaster kelembagaan. Dalam hal ini kelembagaan tentang pemenuhan seperti di lembaganya dan peraturan-peraturan daerahnya.

“Sedangkan yang kedua hak sipil adalah tentang dokumen kependudukan, pendidikan adalah untuk pemenuhan pendidikannya, Dinas Kesehatan adalah kesehatan anak-anak tercukupi dan Dinas Sosial adalah perlindungannya,” paparnya.

Lebih lanjut, apabila ada kekerasan pada anak selanjutnya bisa dilindungi. “Untuk perlindungan anak kita bekerja sama dengan klaster perlindungan,” katanya.

Furiana menjelaskan langkah utama dari PPKB PP dan PA meningkatkan kelembagaanya dulu. “Dari peningkatkan kelembagaan kita harapkan semua stakeholder bisa kerja sama untuk pemenuhan hak anak,” imbuh Furiana

Sementara itu, di Magetan terkait anak yang menjadi kendala selama ini adalah ruang anak. “Ke depannya nanti di Magetan ada sekolah ramah anak dan desa ramah anak,” pungkasnya.

Jurnalis: TT.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *