SKI News
80 Ekor Kambing Mati Misterius Di Satu RT di Ponorogo, Kini Sudah Meluas
Kambing milik Bu Asih warga Desa Pomahan, Pulung Ponorogo
Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. 12 peternak kambing di Dusun Pohijo , RT 2, RW 2, Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo,
belum mengetahui secara pasti penyebab puluhan kambing miliknya mati secara mendadak.
Bahkan kematian kambing melaus ke RT sebelah.
Dari data Parno ketua RT 2 Dusun Pohijo, sudah ada 80 ekor kambing dilaporkan mati mendadak.
Bahkan hingga sampai saat ini penyebab kematian kambing masih misterius.
Sebelum kematian kambing tidak ada gejalak khusus atau tanda tanda kematian.
Pandi peternak kambing menjelaskan sebelum mati kondisi kambing masih dalam keadaan sehat, tidak ada gejala khusus seperti halnya Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK).
“Tanda tanda kambing mau mati berteriak keras sebanyak 3 kali lalu terkapar dan sekitar 5 menit mati,”jelas Pandi.
Senada yang dikatakan, Bu Asih menjelaskan satu ekor kambing indukan pejantan persilangan antara kambing ketawa dan PE miliknya juga mati saat waktu subuh.
“Sekitar subuh,kambing itu teriak keras sebanyak tiga kali lalu kejang dan mati. Padahal sorenya itu kambing dalam keadaan sehat saat maknpun menyenagkan,”jelas Bu Asih.
Hingga sampai saat ini, Bu Asih dan Pandi belum mengetahui secara pasti penyebab kematian kambing scara mendadak.
Parno mengatakan informasi yang diterima hingga jumat (3/1/2025) dari 12 peternak dalam satu bulan Desember 2024 sudah ada 80 ekor kambing mati mendadak.
Bahkan kematian kambing secara mendadak sudah meluas ke RT sebelah.
“Saya kemarin dapat informasi dari RT sebelah sudah ada kurang lebih 10 ekor kambing yang mati mendadak,”terang Parno.
Meski sudah dilakukan penanganan oleh pemerintah daerah, namun warga berharap kepada pemerintah untuk kembali melakukan pengecekan ke kandang milik warga.
Termasuk memberikan penanganan serius agar tidak ada lagi kambing warga yang tiba tiba mati mendadak.
Sementara pihak Dinas menduga kambing mati misterius karena cuaca ekstrem, yang menyebabkan kualitas pakan menurun hingga memicu penyakit bloat pada pencernaan.
Jurnalis: Tim Redaksi.