Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Lebih dari 6 bulan laksanakan sekolah daring, sejumlah sekolah di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mulai adakan sekolah tatap muka. Pihak sekolah hanya memperbolehakan 25 persen dari total siswa.
Hendra Alfian siswa SMK PGRI 2 Ponorogo mengatakan bahwa ia
merasa senang dapat bersekolah tatap muka kembali. ” Seneng bisa belajar
di sekolah, lebih nyaman belajar tatap muka bisa paham. Dari pada daring susah
sinyal”ungkapnya.
Mezkipun sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka, pihak
sekolah memastikan siswanya sebelum masuk sekolah harus melewati protokol
kesehatan yang ketat.
Syamhudi Arifin kepala sekolah SMK PGRI 2 menjelaskan bahwa
pihaknya mulai berani melakukan pembelajaran tatap muka untuk siswanya. Namun,
karena Ponorogo zona oranye pihak sekolah hanya diperbolehkan mengajar 25
persen siswa atau sekitar 600 siswa dari total 2.592 siswa. Sedangkan 75 persen
siswa melakukan proses belajar secara daring.
” Meskipun tatap muka kami tetap menerapkan protokol
kesehatan secara ketat. Seperti siswa harus masuk sekolah satu per satu, wajib
cuci tangan dan menggunakan handsanitaizer, dan suhu siswa di check. Jika lebih
dari 37 derajat kami suruh pulang,”jelasnya.
Syamhudi juga menjelaskan bahwa proses belajar di dalam
kelas juga menerapkan phisical distancing. Siswa diwajibkan menggunakan masker
dan duduk minimal jarak 1 meter.
“Jadi ya kami
bagi jadi 2. Yang biasanya satu kelas berisi 36 menjadi 18. Sehingga penerapan
phisical distancing tetap terjaga,”tuturnya.
Lanjut Syamhudi, untuk jam pelajaran pihak sekolah memangkas
menjadi 8 jam dalam sehari yang biasanya 10 jam sehari. Selain SMK PGRI 2
terdapat 5 sekolahan lain yang juga mulai melakukan pembelajaran tatap muka.