Connect with us

SKI News

Suami Diduga Punya WIL, Istri Robohkan Rumah

Published

on

ROBOH: Inilah kondisi rumah dirobohkan Titik Lestari, hanya menyisakan puing-puing. Rumah itu dirobohkan akibat rasa jengkel Titik Lestari terhadap suaminya (Nanang) TKI di Taiwan memiliki WIL.

Suarakumandang.com,BERITA MADIUN. Beredar video seorang istri bongkar rumah tergolong besar di Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur membongkar rumah dibangun dari jerih payah sebagai  Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan. Video berdurasi 1:39 detik itu, kini menjadi perbincangan ramai masyarakat di Kecamatan Kebonsari.

 “Saya jengkel bukan main, dia (suami) menjadi TKI di Taiwan, ternyata punya Wanita Idaman Lain. Padahal, saat saya menjadi TKW di Taiwan, dia masih dirumah, dari saya bekerja dibangun lah rumah diatas tanah milik mertua,’ jelas Titik Lestari, Rabu (26/8/2020).

 Ia mengatakan berbagai pendekatan dilakukannya hingga pihak keluarga tidak membuahkan hasil atau dia bersikeras memilih si WIL. Daripada rumah hasil kerja di Taiwan dia miliki, lebih baik dirobohkan, agar dia tidak bisa memiliki. Saat pembongkaran mengerahkan sejumlah pekerja untuk menggempur tembok hingga mencopoti kayu.

Menurutnya tidak masalah harus mengeluarkan uang tambahan untuk biaya pembongkaran rumah. Bahkan, rasa sayang harus dibongkar, sudah tidak ada lagi dalam pikiran, hanya dengan dibongkar itulah jalan terbaik, sekaligus melegakan

 “Tidak masalah harus keluar uang untuk bongkar rumah. Saya tidak yakin, dia akan berikan rumah nantinya ke anak semata wayang. Saya merasa lega dan anggap lebih, jika dibongkar. Biar dia tidak bisa menempati,” ujarnya penuh kegeraman.

 Rumah seluas 9 X 14 meter itu, kini rata dengan tanah dan isi rumah sudah diangkut Titik Lestari sepekan sebelum pembongkaran rumah mulai dilaksanakan Senin (24/8/2020) lalu. Setelah rumah hasil jerih payahnya bekerja di Taiwan roboh, Titik Lestari dan anak semata wayang laki-laki, kini tinggal dirumah orangtuanya di Desa Doho, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

Terpisah, Kepala Desa Pucanganom Hari Prawoto menyatakan telah tempuh mempertemukan kedua belah pihak, agar rumah tidak dirobohkan atau ditempuh cara lain lebih baik. “Tapi, mediasi kami lakukan tidak berhasil, kedua belah bersikukuh pada pendiriannya masing-masing,” ujarnya.

Jurnalis: Agus Basuki.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *