Angki Nurfadilah memperlihatkan hasil tangkapnya bersama teman-teman dengan cara tangan kosong
Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Ada pemandangan unik dibanding hari-hari biasanya, di sungai Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa TImur, tiga pelajar sedang mencari ikan dengan tangan kosong atau disebut gogoh iwak.
Mereka mencari ikan disela-sela bebatuan sambil meraba-raba
, sesekali mereka gagal saat akan menangkap ikannya. JIka dari ketiga pelajar
itu berhasil menangkap ikan, mereka akan
berteriak “aku enthuk” (Aku dapat) serunya.
Suasana semakin seru jika salah satu dari mereka gagal menangkapnya. Namun dalam hal ini bagi
mereka tidaklah sulit untuk menangkap ikan dengan tangan kosong ditengah
derasnya air sungai.
Saat berhasil
menangkap satu ekor ikan maka langsung
diikat dengan cara memasukan lidik kelapa muda kemulut ikan.
Angki Nurfadilah namanya,
Angki bersama teman-temannya lebih memilih mencari ikan dengan tangan kosong
dari pada memancing atau menjala. ”Tangkap ikan dengan tangan kosong lebih
menantang dan lebih seru ketimbang memakai alat, “ujar Angki yang masih duduk
dibangku kelas 12 SMK di Ponorogo.
Angki dan kawan-kawannya saat sedang mencari ikan dengan cara tangan kosong disela-sela bebatuan di sungai desa Pomahan, kec Pulung Ponorogo. Kamis(18/03/2021).
Angki dan kawan-kawannya yang tinggal di Desa Slaten, kecamatan Jenangan mengaku jika ingin mencari
ikan dengan tangan kosong tidak perlu belajar.” Mencari ikan dengan cara tangan
kosong itu yang penting sering –sering saja kesungai untuk cari ikan dengan
tangan kosong, ntar juga lama-kelama an lihai,” jelasnya. Kamis, (18/03/2021).
Ia mengaku jika mereka mencari ikan untuk lauk.” Dari pada dirumah, diwaktu luang untuk
mengisi liburan sekolah karena ini masa pandemic seperti ini bisa buat cari
ikan,” jelasnya.
Angki dan teman-temannya mencari ikan dimulai sejak pukul
09.00 WIB sampai sekitar pukul 12.00 WIB. Dan mereka berhasil menangkap sekitar
150 ekor ikan jenis wader. “Dari awal niatnya
memang cari ikan wader dan dipakai lauk makan malam bersama nanti setelah ini. Biasanya
nanti saya sama teman-teman masak sendiri dan dimakan bersama-sama,” tutur Angki.
Mereka tidak setiap hari mencari ikan, mengingat mereka
masih seorang pelajar yang harus belajar dan bersekolah meskipun dari rumah.
Menurut Angki mencari ikan dengan tangan kosong tidak harus
waktu musim hujan, akan tetapi dimusim kemaraupun juga bisa. “Akan lebih mudah kalau
cari ikan dimusim kemarau karena ikannya terlihat,”akunya.
Sosok Angki sangat antusias jika mencari ikan dengan tangan
kosong. “Seruu mas, bisa main air trus usaha nangkap ikan itu ada tantangan
tersendiri apalagi bareng teman-teman bisa bercanda bersama,” ungkapnya.
“ Dari pada main-main keluar mas, seperti di Warung, café,
atau nongkrong gitu menurut saya itu sedikit membuang waktu tanpa hasil. Kalau gini
kan dapet ikan bisa dimakan perut kenyang deh,,,” ceritanya semangat diselingi
tawa kecil.
Angki mencari ikan tidak di satu sungai namun dapat
berpindah-pindah sungai dalam satu hari tergantung kondisi sungai. “tergantung
sungainya, kalau banyak bisa di sungai itu aja kalau gak ada ya pindah-pindah
mas,” ujarnya sambil meraba-raba dasar bebatuan.
Lanjutnya, Angki akan pulang ketika sudah mendapatkan banyak
ikan yang sekiranya cukup. “Kalau pulangnya gak pasti tergantung dapat ikannya,
kalau dapatnya cepat banyak siang juga sudah pulang. Kalau tidak ya bisa sampai
sore. Pokoknya tergantung mood dan kondisi mas,” pungkasnya.