SKI News
September Magetan Alami Bencana Krisis Air Bersih, Ini Yang dilakukan BPBD
Suarakumandang.com.BERITA MAGETAN. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan Jawa Timur terus lakukan distribusi air bersih ke beberapa wilayah di Kabupaten Magetan yang mengalami bencana kekeringan.
Pasalnya, sesuai prediksi BMKG Magetan akan mengalami puncak krisis air bersih pada bulan September.“Diperkirakan musim kemarau ini akan mundur , awal bulan oktober nanti baru ada awan hujan, jadi masih 2 bulan lagi kita menghadapi musim kemarau, kita akan mengalami puncak krisis air bersih pada bulan September,”ujar Fery Yoga Saputra Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan .
Untuk menghadapi musim kemarau yang diperkirakan akan mundur 2 bulan, pihak BPBD Magetan guna memenuhui kebutuhan air bersih perhari harus melakukan droping air sebanyak 30 ribu litar air atau setara 5 tangki di dua kecamatan yang di targetkan akan mengalami krisis air bersih.
” Dari 30 ribu liter air akan di distribusikan di dua kecamatan yakni kecamatan Karas dan kecamatan Parang,”jelas Fery kepada jurnalis suara kumandang.
Untuk mengawali pendistribusian air bersih pihak BPBD Magetan mulai Rabu kemarin sudah melakukan droping air bersih di di 2 Desa Trosono dan Sayutan, Kecamatan Parang.”Kemarin kami melakukan droping air bersih sebanyak 3 tangki setara 18.000 liter di Desa Kuwon, kecamatan Karas,” ujar Fery. Rabu,(21/08/2019).
Dijelaskan pula, selain Desa Kuwon pihaknya juga melakukan droping air bersih di Desa Trosono dan Desa Sayutan Kecamatan Parang juga.
“Untuk Desa Kuwon akan kami distribusikan setiap hari kurang lebih sebanyak 3 tangki dan kami akan usahakan untuk Kecamatan Parang nanti 2 tangki setiap harinya selama musim penghujan tiba,” tambah Fery
Hari selasa (21/08/2019) BPBD droping air bersih di Kecamatan Parang di 2 (dua) Desa Trosono dan Sayutan diperkirakan sekitar 1.700 jiwa warga terdampak dengan kebutuhan air bersih yang di distribusikan sebesar 920.000 liter
Hari Rabu (21/08/2019) BPBD droping air di desa kuwom terbagi di 2 dusun (sumbermeneng dan penthuk) sejumlah 6 RT bersih sebanyak 2 tangki setara 12.000 liter, dengan kebutuhan warga terdampak sebesar 2.017 jiwa.
Jurnalis: Cahyo Nugroho.