SKI News
Seorang Wanita di Magetan 5 Hari Tak Kunjung Pulang, Tahu-Tahu Ditemukan Sudah Meninggal

Saat petugas polisi Polsek Kawedana memintai keterangan dari pihak keluarga
Suarakumandang.com,BERITA MAGETAN. Radiyem (79) warga Dusun Pencol, Desa Ngentep RT 1, RW 1 Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur akhirnya berhasil ditemukan setelah lima hari dicari oleh keluarga dan warga sekitar. Namun naas saat diketemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.sekitar 10.00 WIB, Sabtu,(15/06/2019).
Ipda Darsono wakapolsek Kawedanan Magetan mengatakan korban sebelum ditemukan meninggal dunia Selasa,(10/06/2019) lalu, meninggalkan rumah tanpa pamit. Namun tak kunjung pulang akhirnya pihak keluarga dan warga sekitar berusaha mencari disekitar rumah, namun tidak diketemukan.
“Rabu,(11/06/2019) anggota keluarga yang bernama Imron Rosadi melapor ke kami yakni ke Polsek Kawedanan, dan dilakukan pencarian,”kata Darsono.
Masih kata Darsono pencarian terus dilakukan, akhirnya hingga hari Sabtu (15/06/2019) korban berhasil diketemukan dalam keadaan meninggal dunia.”Korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB dijalan Gunung Bancak masuk desa Giripurno, Kecamatan Kawedanan, Magetan,”jelas Darsono.
“Saat diketemukan posisi tubuh korban miring ke kiri dan sudah dalam keadaam membusuk serta mulut, hidung, mata serta telinga ada belatungnya,”jelas Darsono lagi.
Dijelaskan pula, kalau berdasarkan keterangan saksi bahwa korban selama 4 tahun mengalami sakit lupa (pikun).”Korban sakit karena kondisi sudah tua dan sering meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga,”terang Darsono.
Korban mempunyai ciri tinggi badan 165 cm berat badan 45 kg. Saat ditemukan korban memakai pakaian baju batik warna merah muda dan celana warna coklat.
Dari hasil pemeriksaan medis pukesmas Tladan korban dinyatakan mengalami kecelakaan Karena pikun.”Tidak diketemukan tanda kekerasan ataupun penganiayaan pada tubuh korban,”ucap Darsono.
Sementara itu, atas permintaan pihak keluarga jenazah korban langsung disemayamkan dan akan dimakamkan dipemakaman desa setempat.
Jurnalis: Cahyo Nugroho.