SKI News
Seorang Kades di Magetan Lecehkan Acara Pemkab Dengan Dua kaki

DUA KAKI DIANGKAT:Seorang Kepala Desa di Magetan mengangkat kedua kakinya ke sandaran kursi, saat acara Penandatanganan MoU yang, Senin (27/11/2017) di Pendopo Surya Graha.
Suarakumandang.com,BERITA MAGETAN. Seorang tamu undangan yang menggunakan Pakaian Dinas Perlindungan Masyarakat (LINMAS) membuat ulah yang tak sepantasnya dilakukan. Dia duduk dengan berani mengangkat kedua kakinya yang diletakan di sandaran kursi depannya dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama pengawasan dana desa (DD) yang berlangsung, di pendopo Surya Graha, Senin (27/11/2017).
Bahkan apa yang dilakukan terkesan melecehkan acara yang dihadiri Bupati Sumantri, Kapolres AKBP Muslimin, hingga Kepala Kejaksaan Negeri Siswanto. Serta ratusan kepala desa dan puluhan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kabupaten Magetan.
Suara kumandang mencoba untuk menggali informasi kepala desa yang tidak punya etika tersebut, diketahui tamu undangan adalah kepala desa Pupus, Kecamatan Lembeyam, Kabupaten Magetan bernama Tumiran.”Ya mas, dia adalah kepala desa Pupus,”kata salah satu tamu undangan yang enggan disebutkan namanya.
Sesuai pantuan kepala desa itu tidak hanya berani mengangkat kedua kakinya , tapi juga satu satunya undangan yang berani merokok pada saat acara penandatanganan kesepakatan pengawasan dana desa (DD) bersama sedang berlangsung.
Yang lebih parahnya, ulah tidak sopan juga dilihat banyak hadirin yang mayoritas pejabat dijajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan puluhan perwira Polisi.
Ironisnya, tindakan tidak sopan dengan posisi menghadap tempat duduk Bupati, Kapolres, dan Kajari Magetan tidak ada satu pun yang menegur.
“Meskipun dia seorang jagoan, pendekar, dan sekalipun orang berduit, ya mbok etika tetap dijaga. Apalagi hanya seorang pelayan masyarakat tingkat desa,”ucap staf PNS pemkab Magetan yang juga menghadiri acara tersebut.
Hal senada yang disampaikan salah satu staf PNS dibagian humas juga menyayangkan dengan ulah kepala desa Pupus yang tidak sopan.”Ini acara forum resmi mas, apa yang dilakukan kepala desa itu tidak pas dan melihatkan aroganya,”terangnya.
“Ini memalukan, apalagi dia seorang kepala desa yang artinya presidennya desa, saya berharap itu tidak terulang lagi pada acara-acara selanjutnya,”pungkasnya.Cahyo.