SKI News
Obati Kangen Keluarga, Santri Gontor Memilih Berolahraga dan Memperdalam Ilmu Agama

Sejumlah Santri Pondok Pesantren Gontor Darussalam Ponorogo mencegah rasa kangen, pihak pondok menerapkan berbagai kegiatan keagamaan serta olahraga di sore hari.
Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Jika di akhir bulan Ramadhan para santri dipulangkan untuk merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga.
lain halnya yang dialami sejumlah santri di Pondok Pesantren Gontor Darussalam Ponorogo, Jawa Timur.
Ribuan santri masih bertahan untuk menimba ilmu dan rela melewatkan momen Idul Fitri tanpa keluarga.
Mereka merupakan santri kelas 5 dan kelas 6 atau setara dengan kelas 2 dan kelas 3 SLTA, yang akan mengikuti kegiatan Yudisium.
Jumlah Ini Hanya 7 persen dari total santri, yakni sebanyak 18 ribu santri.
Tidak hanya dari wilayah Pulau Jawa. Para santri yang mukim di pondok pesantren ini dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk dari mancanegara. Mulai dari Thailand, Malaysia serta Singapura.
Meski jauh dari orang tua dan tidak bisa berlebaran dengan keluarga. Namun para santri ini mengaku senang. Karena mendapatkan banyak ilmu, pengetahuan dan teman yang banyak.
“Kalau dibilang kangen keluarga ya kangen tapi ya cukup minta doa sama orang tua biar dimudahkan dan kelancaran hidup, semangat hidup karena di sini banyak teman,” ujar Ahmad Al-Fauzan.
Sementara itu Ustadz Reza Ashari selaku Humas Ponpes Gontor mengatakan untuk mencegah rasa kangen, pihak pondok menerapkan berbagai kegiatan keagamaan serta olahraga di sore hari.
“Untuk santri yang mungkin di Gontor khususnya di sini kurang lebih 800 sampai 900 antri yang itu ada siswa kelas 6 dan juga santri yang mukim tidak pulang begitu,” jelas Reza.
Lebih lanjut, untuk kegiatannya yaitu salah satunya olahraga pengembangan diri lalu kemudian ada khot, lalu baca Qur’an dan juga persiapan bulan Syawal yaitu menyiapkan untuk penerimaan santri baru penerimaan siswa nantinya santri dan akan datang ke sini lalu kemudian persiapan untuk tamu silaturahmi ke pondok Gontor.
“Biasanya teman-teman ini untuk mengalihkan rasa kangen selain menelpon orang tua yaitu melakukan kegiatan memperbanyak kegiatan tentunya, kegiatan ibadah dan juga kegiatan pengembangan diri sehingga tiada waktu luang yang mereka lakukan sehingga mereka lebih dinamis lebih banyak kegiatan,” kata Reza.
Selain itu, di bulan Ramadhan santri yang masih tinggal di pondok pesantren juga diberi pembekalan dan peningkatan diri untuk kualitas para santri. Seperti perbaikan kebahasaan serta peningkatan hafalan.
Jurnalis: Tim Redaksi.