Connect with us

SKI News

Masa COVID-19, Disparbud Gelar Wayang Kulit Virtual

Published

on

Khi Dalang Putut Puji Agusseno

Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Pagelaran wayang Kulit Virtual dalam rangka Gumelaring Kadipaten Purwodadi di Desa Purwodadi, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, digelar secara online lewat media sosial (Medsos) streaming youtube. Senin, (31/08/2020).

Pertunjukan wayang kulit dengan lakon Gondomono Ader Pati saat pandemic COVID-19 digelar secara singkat yaitu dalam waktu 3 jam. Dengan Khi Dalang Putut Puji Agusseno.

Dalam pertunjukan tersebut dinas Pariwisata dan Kebudayan (Disparbud) Kabupaten Magetan juga mensosialisasikan kepada masyarakat untuk selalu mentaati kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak dan selalu mencuci tangan.

Wayang Kulit Virtual yang dimulai pukul 19:00 WIB diadakan dikediaman Almarhum Kromoredjo RT.07, RW.01 yang konon rumah yang berbentuk Joglo tersebut dibangun sekitar tahun 1900-an.

Pada pagelaran wayang Kulit Virtual ini turut hadir juga Yok Sujarwadi Camat Barat, Kapolsek Barat, Kepala Desa Purwodadi serta staf pegawai Disparbud Kabupaten Magetan.

Septian Bagus Winata salah satu keturunan Diponoegoro menjelaskan bahwa pagelaran wayang kulit vitural ini merupakan bentuk untuk melestarikan seni budaya Jawa. “Memang pada tahun 2020 pagelaran budaya ini digelar secara online karena mengingat masih masa pandemic COVID-19,”ujar Septian.

Sinden dari kiri Uun, Tia dan Arum

“Kami harapkan dengan Pagelaran wayang Kulit Virtual secara online masyarakat bisa menyaksikan secara langsung dari rumah melalui media sosial (youtube-red), tanpa harus datang ke lokasi,”jelas Septian.

“Arti dari Gumelaring Kadipaten Purwodadi yaitu sebuah acara budaya untuk mengangkat situs bersejarah kadipaten Purwodadi peninggalan dari perang Jawa yang saat itu dipimpin oleh dipokusumo putra kedua pangeran Diponegoro,”kata Septian kepada jurnalis suarakumandang.com.

Meski disiarkan secara online melalui media sosial, namun sebagian masyarakat sekitar ada yang menyaksikan dari dekat. Tidak lupa mereka tetap menerapkan protocol kesehatan selain cuci tangan dengan sabun mereka juga menggunakan masker dan jaga jarak.

Untuk menyajikan wayang kulit Virtual online kepada khalayak public, pihak Disparbud bekerjasama dengan pihak jasa shoting.

Sedangkan untuk mendapatkan hasil video yang berkualitas tinggi pihak Disparbud membutuhkan 3 kamera, agar penonton yang menonton dari rumah secara streaming dapat menyaksikan dengan hasil video yang maksimal.


Jurnalis: Cahyo Nugroho.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *