Istri jadi TKW, Suami Diduga Selingkuh, Rumah Dibongkar

Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Lagi-lagi soal perselingkuhan antara suami dan istri  yang berujung pembongkaran rumah permanen di Ponorogo, Jawa Timur.

Rumah permanen yang sudah dibangun satu tahun lalu dihancurkan oleh keluarga istri, karena didduga sang suami selingkuh.

Diketahui rumah tersebut dibangun oleh istri selama bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja wanita (TKW). Saat suami menjatuhkan talak cerai istri pun langsung membongkar rumahnya.

Rumah berukuran 6 X14 meter yang dibangun di desa Karanglolor, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dibongkar Rabu, (16/02/2022).

Pembongkaran mulai dilakukan dari kusen, jendela dan kaca rumah dilepas dan atap bangunan juga dihancurkan.

Diketahui pembongkaran dilakukan oleh Sunarti yang tak lain adalah pemilik sendiri. Sebelumnya Sunarti menikah dengan Rohani sejak tahun 2011 lalu dan dikaruniai seorang anak yang sudah berumur 9 tahun.

Dua tahun kemudian Sunarti bekerja sebagai TKW di Taiwan. Dari hasil bekerja untuk membangun rumah yang berada disebelah rumah orang tua Rohani sejak awal tahun 2021 lalu.

Sukadi orang tua Sunarti mengatakan bahwa yang menggugat cerai adalah dari pihak sang suami.“Yang gugat sini bukan anak saya tapi yang laki-laki,”kata Sukadi.

“Rumah dibongkar karena yang bangun adalah anak saya. Dan 2 tahun rumah belum terpakai. Dan uang dikirim sini terus untuk bangun rumah,”jelasnya.

Sementara itu, pihak desa mengetahui hal tersebut sudah berusaha melakukan mediasi sebanyak lima kali. Namun kedua pihak tetap menyepakati rumah dibongkar.

“Kedua sudah salin tidak cocok saling cemburu antara perempuan sama yang laki-laki. Dari kami sudah berusaha melakukan mediasi sebanyak lima kali namun tetap saja mereka pada pendirian,”terang Samuri kepala Desa.

HIngga berita ini diturunkan proses pembongkaran masih berlangsung dengan menyewa sejumlah tenaga kerja dengan proses manual .

Sementara sesuai rencana semua barang akan dibawa kerumah orang tua Sunarti yang ada di desa Plosojenar.

Jurnalis: Cahyo Nugroho.