Connect with us

SKI News

Geliat Ekonomi di Kawasan Wisata Telaga Sarangan Sesudah Pandemi COVID-19

Published

on

PERAHU BOAT: Dengan jasa perahu boat wisatawan menikmati pemandangan Telaga Sarangan

Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Dua tahun berturut-turut Negara Indonesia dilanda virus yang mematikan yakni lebih dikenal  Corona Virus Disease atau COVID-19. Dampak tersebut membuat sejumlah pelaku usaha wisata di Kabupaten Magetan tidak beroperasi, berhenti berusaha karena di lock down. Sehingga membuat roda perekonomian mengalami keterpurukan.

Namun setelah Pemerintah  dan masyarakat berhasil bekerja sama menekan penyebaran COVID-19 kini kembali penuh semangat untuk menyambut geliat pergerakan ekonomi.

Nampak jelas, penuh semangat ratusan pelaku usaha wisata di Telaga Sarangan mulai bangkit untuk membenahi perekonomian mereka.

Meski demikian, COVID-19 tidak sepenuhnya punah akan tetapi para pelaku wisata dan pengunjung tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan pada tempat-tempat yang sudah disediakan oleh pihak Pemerintah maupun pihak hotel dan restoran, juga pedagang kaki lima.

Ada 589 kios yang terbentuk dalam Paguyuban Pedagang Wisata Sarangan (PPWS) sejak awal tahun 2022 ini sudah mulai kegiatannya untuk semangat berdagang kembali.

Hal itu juga diikuti  93 penjual  bakso dan 163 penjual sate kelinci sudah mulai berjualan.

Jasa kuda dan perahu juga merupakan salah satu  favorit bagi pengunjung di Telaga Sarangan juga sudah nampak lalu lalangnya membawa penumpang untuk menikmati pemandangan Telaga Sarangan yang sangat indah .

Bahkan, selama liburan tahun 2022 yang baru saja berlalu, dari 120 jasa kuda dan 53 perahu boat  sempat kewalahan untuk melayani pengunjung yang hendak naik kuda maupun perahu boat. Animo pengunjung sangat antusias sekali mengingat sekian lama dalam keadaan lock down.

Meski perbandinganya masih sangat jauh jika disamakan sebelum pandemi COVID-19, akan tetapi tahun 2022 pendapatan para pelaku usaha mulai merangkak naik.

Joko Trihono Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan menjelaskan bahwa  geliat ekonomi di Kabupaten Magetan khususnya di kawasan wisata Telaga Sarangan terbukti meningkat dan menunjukkan kontribusi yang sangat signifikan, setelah diukur dengan Location Quotion (LQ) menunjukkan bahwa Sektor Pariwisata merupakan Sektor Basis dari Perekonomian di Kabupaten Magetan.

“LQ adalah salah satu indikator untuk mengukur basis ekonomi dari  suatu wilayah, LQ sendiri diukur dari Kontribusi Sektor Pariwisata Kabupaten Magetan terhadap Konstribusi Sektor Pariwisata di Provinsi Jawa Timur. Hal ini menunjukkan pengembangan perekonomian di Kabupaten Magetan, didukung oleh Sektor Pariwsata sebagai Sektor Utama,” kata Joko. Jumat, (19/08/2022).

Dijelaskan, Jawa Timur memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 6,8 % sedangkan Kabupaten Magetan memiliki sebesar 7,38 % di tahun 2022.

“Jadi LQ Kabupaten Magetan adalah sebesar 7,38 % dibagi 6,8 % besarnya lebih dari 1 atau sebesar 1,085. Artinya Sektor Pariwisata di Kabupaten Magetan merupakan sektor prioritas utama, juga bagi Jawa Timur,” paparnya.

Sementara itu, dari sekian jasa perahu boat mengaku senang dapat bekerja kembali setelah 2 tahun berhenti operasi karena COVID-19.

Para jasa perahu boat saat liburan lebaran 2022 lalu sempat mendapat rata-rata 20 sampai 30 kali putaran. ”Tapi kalau hari-hari biasa khususnya hari bukan Sabtu-Minggu, Kami mendapat pelanggan kurang lebih kalau dibuat rata-rata 7 sampai 15 putaran,” jelas Hari Afandi penyedia jasa perahu boat.

“Alhamdulilah Mas, sejak dua tahun mulai 2020 hingga tahun 2021 kami tidak bisa berbuat banyak karena COVID-19, bahkan Saya sering di rumah terkadang berjualan lainnya, ada yang berjualan susu segar dari Singolangu ada yangbekerja di Ladang ” ungkapnya.

Sementara itu tak hanya jasa kuda dan perahu boat yang mengalami pendapatan naik. Akan tetapi jasa lainnya seperti pedagang baju, penjual sate kelinci, warung kopi dan lain sebagian juga mengalami pendapatan yang relative lebih kurang sama.

Hampir semua pelaku wisata merasakan hal yang sama, ketika memasuki tahun 2022. Seperti sejumlah penggelola hotel maupun restoran juga mengalami kenaikan pendapatan.

“ Ada 104 Hotel dan restoran di kawasan Telaga Sarangan yang mayoritasnya mengalami kenaikan pendapatan ,” terang Joko lagi.

Lanjutnya, seperti misal hotel dan restoran Asia Jaya selama liburan lebaran, ia mencapai omzet rata-rata perhari mencapai Rp 5 juta. “Bahkan sesuai data yang kami peroleh ada yang tembus hingga perhari Rp 8 juta,” jelas Joko.

Ini membuktikan bahwa para pelaku wisata di Telaga Sarangan mengalami pendapatan yang meningkat  secara singnifikan. Sehingga tak heran jika Kabupaten Magetan PDRBnya lebih besar ketimbang Jawa Timur.

Sesuai data dari Dinas Parbud, meski jumlah kunjungan tidak seperti tahun 2019 atau sebelum COVID-19 mewabah, namun total jumlah pengunjung pada Tahun 2021 sebanyak 542.102 lebih sedikit dari tahun 2019 lalu yakni sebanyak 850.324 pengunjung.  Akan tetapi sejak awal Tahun 2022 Geliat Ekonomi di Kawasan Wisata Telaga Sarangan Sesudah Pandemi COVID-19 sudah mulai meningkat dan membaik.

“Sekarang mereka (pelaku wisata-red) di seluruh Kabupaten Magetan sudah mulai dapat tersenyum, karena apa yang diimpikan terwujud yaitu mereka bisa kembali beraktivitas,” terang Joko.

Telaga Sarangan terletak di bawah kaki Gunung Lawu tepatnya di sebelah timur Gunung Lawu sekaligus merupakan Kabupaten yang berada paling ujung barat Provinsi Jawa Timur. Berada pada Jalur Transportasi B dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Timur,  yang berbatasan langsung  dengan Provinsi Jawa Tengah. Secara  geografis posisi Kabupaten Magetan berada paling depan sehingga slogan Magetan Terdepan, memang selayaknya disandang oleh Magetan dalam kancah Jawa Timur. 

Jurnalis: Cahyo Nugroho