Dua Tahun Tidak Melihat Upacara Bendera HUT RI, Antusias Warga Magetan Luar Biasa

Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Ratusan Warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur berbondong-bondong menuju Alun-alun Magetan untuk menyaksikan penurunan Bendera Merah Putih dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia (RI). Pasalnya sudah dua tahun tak menyaksikan agenda tahunan tersebut.

Untuk menyaksikan dari dekat mereka antusias dan rela menunggu hingga berjam-jam sambil duduk di anak tangga dan hamparan rumput hijau Alun-alun Magetan.

Sebelum upacara dimulai sejumlah anak-anak nampak gegirangan sambil berlarian bermain dengan teman-teman sebayanya.

Bahkan mereka rela duduk tanpa alas tikar di hamparan rumput hijau karena sebelumnya Alun-alun Magetan terkenal bersih.

Seperti salah satu warga Kauman Magetan mengaku senang karena dapat melihat upacara  penurunan Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-77 RI  di Alun–alun Magetan dari dekat.

Tujuan mereka hanya ingin melihat dari dekat proses upacara penurunan Bendera Merah Putih. Rasa keinginan tahuannya karena kangen ingin melihat.

“Kami sekeluarga ingin melihat upacara bendera karena kangen, sebab dua tahun kita tidak pernah melihat upacara bendera yang disebabkan penyebaran penyakit  COVID-19,” tutur Bajaj saat mengantar istri dan anaknya melihat proses upacara bendera merah putih.

Saking bersihnya hamparan rumput di Alun-alun Magetan, semua masyarakat rela menonton tanpa alas tikar.

Seperti pengakuan Likah warga Magetan Kota, dia rela duduk di rumput karena Alun–alun Magetan bersih.

Senada yang dikatakan Bajaj, Likah juga salah satu warga Magetan Kota ingin melihat upacara penurunan Bendera Merah Putih karena rasa kangen dan keinginan anaknya melihat dari dekat.

“Ini Mas, anak pingin lihat upacara dari dekat. Dulu mau melihatkan tidak sempat karena COVID-19,” kata Likah.

Meski ratusan warga yang menyaksikan proses berjalannya upacara penurunan Bendera Merah Putih namun kegiatan agenda tahunan tersebut tetap berjalan dengan hikmah dan lancar.

Jurnalis: Cahyo Nugroho.