SKI News
6 Bulan Sekali KTH Ngebel Dikuras. Ini Alasanya

Lokasi . Kolam Tando Harian (KTH) pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di desa Wagilrlor Kecamatan Ngebel , Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
Suarakumandang.com,BERITA PONOROGO. Kolam Tando Harian (KTH) pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di desa Wagirlor Kecamatan Ngebel , Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur setiap 6 bulan sekali dikuras.
“Tujuan dilakukan pengurasan tersebut untuk menghilangkan sedimen yang mengedap didasar KTH, yang diharapkan air yang ke turbin air yang menghasilkan listrik tidak menggangu proses supaya tidak menyangkut disudut-sudut torbin,”ujar Samsudin Kepala PLTA Ngebel.
Selain membersihkan kolam, pengurasan kolam juga dimaksudkan untuk memudahkan perawatan mesin-mesin pembangkit listrik.”Kalau lumpur di dalam KTH ini terlalu banyak akan mengganggu proses pendinginan system pembangkit listrik,”katanya.Rabu,(12/12/2018).
“Kalau pendinginannya terganggu karena banyak lumpur otomatis temperature akan naik dan itu ada hal-hal tertentu yang tidak boleh temperature naik, dan ada batas-batasan tertentu,”jelasnya.
KTH PLTA Ngebel dibangun pada tahun 1958 dan mulai operasi 1968 ini mempu menampung 8 juta liter air. Diketahui waktu satu detik air mengalir melalui pipa sepanjang 2 kilometer sebanyak 1500 dm3. Atau debit air mengalir adalah 1500 dm3/detik.
Air yang mengisi KTH yang memiliki luas kurang lebih satu hektar ini berasal dari air telaga Ngebel yang berjarak kurang lebih ada 1 kilometer.”Ini bisa dibayangkan berapa jumlah dan besarnya ikan yang ada didalam KTH ini dengan kurung waktu 6 bulan,”kata Samsudin lagi.
“Setiap kali ada pengurasan warga sekitar memang kami ijinkan untuk mengambil ikan yang ada didalam KTH . Adanya ikan yang ada di KTH itu bukan dari pihak kami yang sebelumnya menebar benih, akan tetapi ikan itu berasal dari telaga Ngebel saat ikut hanyut ke KTH,”paparnya.
Dia juga menjelaskan, sebenarnya setiap pengurasan KTH keberadaan ikan tidak mesti . Kadang ikannya banyak terkadang pula ikannya sedikit, semua itu tergantung dari musim.
Kalau pengurasan KTH dilakukan bulan diakhir tahun pasti ikannya sedikit karena pada bulan Agustus sampai September telaga Ngebel muncul belerang yang menyebabkan banyak ikan yang mati.
“Kalau pengurasan dilakukan sebelum bulan Agustus atau September atau sebelumnya tidak ada belerang di telaga Ngebel itu pasti ikannya banyak dan besar-besar,”ucapnya.
Sesuai peraturan saat pengurasan KTH pihak PLTA Ngebel masyarakat sebenarnya tidak diperbolehkan untuk mengambil ikan. “Sebenarnya tidak boleh mas saat pengurasan warga untuk mengambil ikan, tapi mau bagimana lagi karena orang banyak termasuk hubungan masyarakat kita harus ikut menjaga,”paparnya.
“Ya boleh mengambil dengan syarat harus hati-hati karena lokasinya sangat licin. Tapi Alhamdulilah sampai sekarang selama proses pengurasan tidak ada kejadian yang tidak diinginkan oleh kita dan semoga selanjutnya aman,”pungkasnya. Cahyo.