Connect with us

SKI News

Tumpukan Sampah Di TPA Ponorogo Capai 7 meter, Cemari Sawah Pertanian,  Warga Blokade Jalan

Published

on

TPA : Kondisi Tumpukan Sampah Di TPA Ponorogo Capai 7 meter yang Cemari Sawah Pertanian di desa Mrican Jenengan Ponorogo

Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Sejumlah warga dan para mahasiswa nekad lakukan blockade salah satu jalan menuju akses tempat pembuangan Sampah Akhir (TPA) di desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Pasalnya mereka kesal karena tumpukan sampah di TPA Ponorogo mencapai tinggi kurang lebih 7 -10 meter limbahnya mencemari lingkungan dan merusak lahan pertanian seluas sekitar 30 hektar.

Selasa, (21/03/2023) mahasiswa dan warga kembali lakukan aksi  demo setelah Senin, (20/03/2023) melakukan aksi demo tak digubris.

Aksi demo yang mereka lakukan yakni dengan cara memblokade jalan menuju TPA dengan meletakan sampah dan bebatuan besar.

Aksi demo ini nekad dilakukan karena keluhan para petani sejak 2 tahun lalu tidak ada tanggapan serius dari pemerintah Kabupaten Ponorogo.

Aksi warga Blokade jalan menuju akses TPA

“Setiap musim penghujan sampah sampah itu mengalir ke sawah sawah warga, mulai dari limbah medis,  limbah pampers beling dan sebagainya,”jelas Ibnu Atoilah Ketua Gapoktan Mrican.

Lebih lanjut, akibatnya  limbah sampah tanaman warga atau petani banyak yang alami gagal panen.  Selain itu, banyak masyarakat yang kena penyakit kulit.

“Sawah yang rusak  sekitar 30 hektar, dan itu terus setiap tahun, belum lagi kalau musim kemarau itu nanti limbah plastiknya beterbangan ke lahan warga,”kesalnya.

Dalam tuntutanya, mereka meminta pemerintah untuk membuat penampungan limbah agar tidak mencemari lingkungan.

Sementara itu, Adi Purnomo Sidik  Lurah Mrican menjelaskan upaya warga dengan blokade jalan ini diharapkan ada keseriusan dari pemerintah kabupaten Ponorogo untuk segera merealisasikan apa yang dijanjikan sejak tahun kemarin.

Dalam hal ini, warga dan mahasiswa mengaku tidak akan membuka blokade sebelum adanya keseriusan dari pemerintah daerah untuk menangani permasalahan yang dialami warga maupun petani.“Jika kita lihat TPA ini sebenarnya sudah overload dan tak layak digunakan lagi,”pungkasnya.

Jurnalis: Tim.

Continue Reading
1 Comment

1 Comment

  1. Agus

    Maret 22, 2023 at 11:17 am

    Mantap

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *