Connect with us

SKI News

Setelah Lihat Museum Trinil Ngawi Wisatawan Ini Langsung Kaget

Published

on

Wisatawan saat melihat Patung fosil manusia kera berjalan tegak di museum trinil Ngawi.

Suarakumandang.com, BERITA NGAWI. Biasanya wisatawan yang belum pernah berkunjung di Museum Trinil tentunya akan bertanya-tanya tentang keberadaan sejumlah fosil yang disimpan di Museum Trinil Ngawi.

Meskipun sejumlah media masa dan media sosial sudah banyak yang mengunggahkan tentang Museum Trinil Ngawi. Namun ada juga wisatawan yang penasaran ingin melihat dari dekat dan mengetahui sendiri secara pasti.

Seperti wisatawan asal Pulung Ponorogo.  Sepulang dari acara di Ngawi, Dia menyempatkan diri bersama suaminya untuk mampir melihat secara langsung Museum Trinil Ngawi dari dekat.

Adalah Purwati,  sebelumnya Dia mengaku pernah mendengar dan melihat Museum Trinil Ngawi melalui media masa dan media sosial.

Begitu Dia tiba dan langsung melihat Museum Trinil, ibu dua cucu ini “kaget”. Bahkan Dia hampir tidak percaya kalau jaman dahulu kala di daerah ini ada mahkluk hidup yang sebelumnya belum pernah diketahui.

Setelah melihat fosil manusia kera berjalan tegak atau Phitecantropus Erectus yang ditemukan oleh Dubois tahun 1891 lalu, Purwati mengaku terheran-heran  bahkan yang lebih membuat Dia lebih terkagum setelah melihat fosil banteng dan gajah purba.

“Bagaimana kehidupan mereka pada jaman dahulu. Kalau seandainya ini difilmkan pastinya akan lebih menarik dan saya bisa merasakan bagaimana kehidupan mereka pada jaman dahulu,” cetus Purwati.

Bahkan Purwati  merasakan sesuatu yang membuat saya terheran-heran dan yang jelas saya kaget, “Kok ada ya di daerah Ngawi dulu ada mahkluk hidup seperti ini, padahal Ponorogo-Ngawi jaraknya dekat kok gajahnya nggak sampai ke Ponorogo,” ungkapnya.

Dengan rasa terheran-heran dan nyaris tidak percaya, Purwati mencoba melihat suasana sungai Bengawan Solo yang kebetulan letaknya di belakang Gedung Museum Trinil.

Dia mengaku ketika melihat Bengawan Solo yang mana sesuai foto yang dipajang di Museum Trinil sesuai informasi tadi bahwa sejumlah fosil tadi sebagian ditemukan di pinggir Bengawan Solo.

Purwati mengaku sempat membayangkan bagaimana kehidupan mereka pada jaman dulu. ”Rasanya tidak percaya, kalau dulu sekitar pinggiran Bengawan Solo itu adalah tempat ditemukan sejumlah fosil,” herannya.

“Memang sepintas Museum Trinil terkesan biasa, namun setelah saya masuk dan melihat semuanya bisa untuk menambah pengetahuan,” akunya.

Sebagai informasi letak Museum Trinil yakni di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Dari Ngawi kota ke arah barat atau Solo jarak yang ditempuh sekitar 14 Km.

“Jaraknya nggak jauh kalau dari Ponorogo, hanya butuh waktu kurang lebih 1,5 jam lewat jalan tol,” ungkapnya.

Bahkan, Purwati rencananya akan mengajak tetangga khususnya ibu-ibu untuk melihat Museum Trinil. ”Minimal untuk wawasan pengetahuan bagi ibu-ibu,” terangnya.

Jurnalis: Cahyo Nugroho.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *