SKI News
Gerakan Percepatan Tanam Padi, Antipasi Krisis Pangan Pasca Pandemi
Suarakumandang.com,BERITA NGAWI. Krisis pangan berpotensi mengancam pasca pandemi Covid 19. Tidak hanya karena daya beli masyarakat menurun, namun juga berbagai aktifitas ekonomi, menjadi terbatas.
Pemprov Jawa Timur akan memperkuat basis produksi gabahnya terutama pada musim kemarau yang akan datang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo, di desa Kuniran Kecamatan Sine, Ngawi, dalam rangkaian lawatan program Gerakan Percepatan Tanam Padi, pertengahan bulan ini, ( 11/06/2020).
“Atas instruksi bapak Presiden kepada seluruh Gubernur, maka ibu Khofifah memerintahkan kepada kami untuk memastikan pelaksanaan gerakan percepatan penanaman padi ini,” kata Hadi.
Hadi juga menjelaskan keberhasilan gerakan percepatanan tanam padi ini diharapkan bisa mengamankan stok pangan nasional pasca pandemi.
“Saat ini, 17 persen dari ketersediaan beras nasional merupakan kontribusi dari Jawa Timur, bahkan 16 propinsi di Indonesia memiliki prosetasi signifikan kebutuhan beras dari Jawa Timur, terutama Indonesia bagian timur” lanjut Hadi.
Meskipun tidak ada varietas khusus yang di persiapkan untuk gerakan ini, Hadi mengakui beberapa kendala diprediksi akan menghambat, terutama masalah hama.
“Gerakan percepatan penanaman padi ini bertepatan dengan musim kemarau basah, potensi hama tikus akan menjadi musuh utama diantara hama lainya,” tutup Hadi.
Saat ini, pada semester pertama ( Januari – Juni) lahan panen di jawa timur seluas 1.2 juta ha yang menghasilkan 6.3 juta ton Gabah Kering Giling ( GKG ).
Sedangkan Kabupaten Ngawi merupakan penyetok gabah kedua tertinggi setelah Lumajang di Jawa Tmur, dengan kebutuhan konsumsi bagi masyarakatnya hanya 10 persen, lebihnya untuk komoditas luar daerah.
Jurnalis: Ahmad Hakimi