SKI News
Ekonomi Lemah, Permintaan Sepatu Kulit Menurun hingga PHK karyawan di Magetan
Kondisi industri sepatu milik Eko dengan jumlah karyawan hanya lima orang
Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Sepatu kulit khas Kabupaten Magetan mengalami penurunan permintaan dari pelanggan.
Hal ini pun membuat perusahaan merugi dalam beberapa tahun terakhir.
Imbasnya perusahaan pun mengurangi karyawan dari awal berjumlah 21 orang kini berkurang menjadi 5 orang.
Eko Patrianto salah satu pemilik perusahaan industri sepatu kulit Magetan di jalan Sawo kelurahan Selosari Magetan pihaknya telah melakukan berbagai upaya selama 5 tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi COVID-19 .
Dengan kondisi yang memprihatinkan Eko terpaksa melakukan PHK karyawan karena tidak mampu mengaji.
“Belum lagi perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat juga menjadi tantangan bagi saya, karena sulitnya ekonomi mereka ingin membeli harus penuh pertimbangan,” ujar Eko.
Menurunnya daya beli masyarakat dirasakan sejak COVID-19 hingga sampai tahun 2024 terus mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Pada awalnya, di akhir COVID-19 masih bisa mendapatkan pembeli meskipun tidak seramai sebelum COVID-19.
Namun berjalannya waktu hingga tahun 2024 ini justru tambah anjlok hingga mengurangi karyawan.
“Awalnya karyawan saya ada 21 kini berkurang menjadi 5 orang. Turunnya itu tidak langsung akan tetapi bertahap. Awalnya 21 menjadi 15 terus menjadi 10 dan terakhir menjadi 5 orang,” keluh Eko kepada jurnalis suarakumandang.com.
Disebutkan, akhir-akhir ini, dalam waktu satu minggu pihaknya pernah menjual satu pasang sepatu.
Diceritakan, antara tahun 2022 sampai 2023 mampu menjual sepatu lewat online rata-rata sehari 25 pasang.
“Tapi saat ini, tahun ini kondisi sangat memprihatinkan, apalagi dengan munculnya pasar online persaingan sangat ketat dan di online harga dengan kualitas pun sangat bagus,” cetusnya.
Eko mengaku saat ini pihaknya terus mencoba untuk bangkit kembali, namun dengan kondisi seperti ini dia berusaha untuk mengurangi pengeluaran yang tidak penting.
Meski demikian tetap saja, kondisi ekonomi saat ini masih lemah. ”Saya kira tidak hanya usaha saya saja, hampir semua pengusaha mengeluhkan dengan kondisi ekonomi sekarang,” keluh Eko.
Saat ini, dirinya mendapat kepercayaan untuk mengelola rumah promosi, namun hingga kini belum ada pengunjung secara signifikan.
Sesuai rencana tahun depan rumah promosi akan ada penambahan ruangan guna memperluas tepat produk unggulan dari Magetan.
“Untuk menarik pengunjung kita buka makan gratis sepuasnya bagi siapa saja yang mampir di rumah promosi,” paparnya.
Dia mengaku entah sampai kapan perekonomian di bidang industri sepatu tersebut pulih seperti tahun sebelumnya.
Eko juga mengatakan, setelah tahun 2022 masyarakat jika ingin keluar rumah lebih memilih untuk kunjungan wisata.
“Mungkin ini sudah bukan masanya seperti dulu sebelum tahun 2018-an, kalau dulu toko ramai bisa dipastikan pendapatan banyak, akan tetapi ini sebaliknya mereka lebih memilih membeli lewat online,” pungkasnya.
Jurnalis: Tim Redaksi.