Connect with us

SKI News

Wajib! Pendaki Gunung Lawu, Turun Harus Bawa Sampah

Published

on

Rombongan Diparbud dipuncak Gunung Lawu

uarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Rombongan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan, Jawa Timur mendaki gunung Lawu  guna mengetahui kondisi dilapangan dalam upaya  pengembangan  dan promosi pariwisata di Kabupaten Magetan. Jumat (09/04/2021) lalu

Joko Thriono Kepala Disparbud Magetan menjelaskan bahwa kegiatan mendaki gunung Lawu merupakan agenda Disparbud dalam upaya mengembangkan wisata di kabupaten Magetan. ” Pendakian ini sudah diagendakan dan dalam rangka pengembangan wisata di Magetan,” ujarnya.

“Saya sengaja mengajak teman-teman Disparbud supaya kami bisa melihat langsung kondisi lapangan,”tuturnya.

Masih kata Joko, pihaknya berharap setelah mengetahui kondisi di lapangan teman-teman Disparbud bisa melihat langsung potensi pengembangan maupun promosi tempat wisata nanti di Magetan.

“Setelah kami melakukan pendakian bersama teman-teman yang perlu kami kembangkan salah satunya adalah kesedian toilet,” jelasnya.

Lanjut Joko, tak hanya itu saja sampah disepanjang jalan pendakian menjadi perhatian khusus, karena banyak ditemui sampah dengan kondisi memprihatinkan.

”Bahkan tak kala kami naik maupun turun Gunung Lawu masih banyak menemukan sampah dari bekas bungkus minuman, bungkus mie instan yang  membuat tidak enak dipandang mata,”katanya.

Terkait sampah, pihak Disparbud  melalui petugas di pintu masuk Cemoro Sewu maupun Singolawu akan mencatat barang makanan maupun minuman yang dibawa.

“Kami ambil contoh, ada pendaki Gunung Lawu melalui cemoro sewu yang dibawa 2 botol minuman mineral, 5 bungkus mie instan, maka mereka turun Gunung Lawu diwajibkan membawa bungkusnya dan dibuang di pos pemberangkatan yang sudah disediakan oleh petugas,” tegasnya.

Namun dalam hal ini, pihaknya akan juga memberikan berupa himbuan pesan yang dipasang disetiap titik lokasi .”Himbuan itu diantara dilarang membuang sampah, mencoret-coret, dan lain sebagainya,” ucapnya.

Disebutkan juga, untuk pengembangan wisata di puncak Gunung Lawu, pihaknya juga akan mengembangkan tingkat keamanan para pendaki di gunung Lawu. Petugas pintu masuk dari Cemoro Sewu dan Singolawu harus terus berkoordinasi.

”Pendaki mau berangkat dan pulang dari Singolawu maupun Cemoro Sewu diharuskan mengisi pendataan untuk mengetahui jumlah pendaki digunung Lawu guna antisipasi hal yang tidak diinginkan,” paparnya.

Sementara itu, untuk pengembangan pariwisata di gunung Lawu  pihak pemerintah kabupaten Magetan akan menyodingkan dengan pihak perhutani.

”Kami akan koordinasi dengan pihak perhutani dalam mengembangkan pariwisata di Gunung Lawu, karena mengingat kawasan puncak yang masuk wilayah Kabupaten Magetan merupakan wilayah perhutani,” pungkasnya.

Jurnalis: Cahyo Nugroho.