SKI News
Keunikan Burung Jalak Lawu di Gunung Lawu Magetan

Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Tentunya anda sudah tidak asing lagi bukan, bagi penghobi pendaki gunung. Di Gunung Lawu ada hewan mempunyai perilaku yang unik.
Keunikan burung yang mempunyai warna abu-abu gelap ini mitosnya dapat menuntun pendaki sampai ke tujuan dengan selamat, asalkan pendaki berperilaku sopan dengan alam Gunung Lawu.
Gunung Lawu terletak di antara Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah sebagai perbatasan provinsi.
Sesuai pengakuan dari sejumlah pendaki burung Jalak Lawu mempunyai perilaku yag sangat unik. Mitos yang berkembang yaitu Jalak Lawu mampu menyelamatkan pendaki saat tersesat.
Joko Trihono Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan, Jawa timur mengatakan bahwa keunikan perilaku hewan burung Jalak Lawu yakni saat di pos masuk pendakian Gunung Lawu jika didekati oleh manusia menjauh.
“Menjauh bukan berarti meninggalkan atau terbang jauh, istilah menghindar tapi tetap di sekitar kita,” ujar Joko Senin, (12/06/2023). Saat ditemui di kantor.
Lanjutnya, pos pertama dan pos kedua burung itu tetap ada di sekitar. ”Tetapi pada pos tiga burung Jalak Lawu sangat dekat bahkan burung itu ada di sekitar kita hanya berjarak 1 hingga 2 meter,” kata Joko kepada jurnalis surakumandang.com.
“Dekatnya seperti saat kita memberi makan pada burung merpati. Sangat dekat seperti ada firasat jika burung itu ingin memberikan arah yang benar bagi pendaki yang ingin mendaki ke puncak Gunung Lawu,” paparnya.
Disebutkan, burung Jalak Lawu akan nampak mengikuti pendaki sampai ke puncak.
“Itulah keunikan hewan burung Jalak Lawu, kenapa ketika di bawah atau di pos pemberangkatan sampai pos satu dan dua tidak seakrab saat kita berada di pos ketiga sampai puncak,” terang Joko Kepada jurnalis surakumandang.com.
Joko Trihono menceritakan, sekilas secara singkat bahwa mitos burung Jalak Lawu dimulai saat Prabu Brawijaya berpesan kepada dua para pengikutnya yakni abdinya yaitu Dipa Manggala dan Wangsa Menggala agar menjaga Gunung Lawu.
Dipa Menggala mengemban tugas untuk menjaga dan menjadi penguasa di Gunung Lawu. Sedangkan Wangsa Menggala Kyai Jalak yang sekarang berwujud sebagai burung Jalak Gading menjadi patih dari Sunan Lawu dan bertugas membantu para pendaki untuk mengarahkan jalan,
Joko menambahkan bahwa mitos tersebut tidak lepas dari sikap kepahlawanan dari abdi-abdi Prabu Brawijaya.
”Di dalam mitos tersebut masih kental hingga sekarang Sunan Lawu dan Kyai Jalak melaksanakan tugasnya, sehingga burung Jalak Lawu hingga kini dianggap keramat,” ungkap Joko, Kepada jurnalis surakumandang.com.
Bahkan hingga kini sebagian masyarakat bahwa para pendaki yang diikuti dan ditunjukkan jalan menuju Hargo Dumilah oleh burung tersebut para pendaki akan mendapatkan berkah dari Sunan Lawu.
Sementara itulah, pengalaman Joko Trihono saat mendaki bersama teman-temannya pada tahun lalu.
Dalam pendakian yang tidak terlupakan pada tahun lalu Joko bersama teman-temanya berhasil mengambil momen dengan ponselnya ketika burung Jalak Lawu berjalan di dekatnya.
Jurnalis: Cahyo Nugroho.