Connect with us

SKI News

Budidaya Jamur Kuping, Nenek 3 Cucu Berhasil Raup Jutaan Rupiah

Published

on

Supatmi

Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Siapa yang tidak tahu jamur kuping , jamur yang digemari oleh semua kalangan masyarakat. Jamur yang memiliki bentuk menyerupai kuping ini dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Warna jamur tiram sendiri bermacam-macam, ada yang berwana putih, coklat, abu-abu dan emas.

6 bulan yang lalu Supatmi (65) memilih usaha budidaya jamur kuping karena menurutnya bisa dikerjakan di rumah. Selain bisa dikerjakan di rumah juga dapat menghasilkan tambahan uang belanja.

“Budidaya jamur kuping ini kalau menurut saya pekerjaannya bisa disambi, yang penting setiap satu hari disiram air 3 kali pagi, siang dan sore,”kata Supatmi.

Supatmi yang berdomisili di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengaku dari hasil budidaya jamur kuping per bulan menghasilkan uang Rp 2 juta dengan jumlah 3 ribu jamur kuping . “Satu kilogram jamur tiram basah seharga 10 ribu, sedangkan kalau kondisi jamur kupingnya kering 1 kilogram seharga 60 ribu,”terang Supatmi kepada jurnalis suara kumandang.

Setelah hasil budidaya jamur kuping dirasa menjanjikan, Supatmi berencana akan menambah kandang jamur kuping lagi. “Rencananya mau membuat kadang disamping rumah, besar kecilnya sama dengan yang lama, nanti juga akan diisi kurang lebih ada 3 ribu jamur,” tutur Supatmi.

“Dengan ditambahnya kandang jamur kuping tentunya saya berharap hasilnya nanti meningkat. Kalau sebelumnya 3 ribu jamur kuping setiap panen mampu menghasilkan uang perbulan 2 juta, kalau ditambah dengan jumlah yang sama Insya Alloh nanti bisa menghasilkan perbulan 4 juta,”senang Supatmi.

Menurutnya, usaha budidaya jamur kuping ini sangat mudah, karena pekerjaan lainnya bisa diselesaikan. Sehingga dengan adanya budidaya jamur kuping , Supatami mengaku senang sebab, hasilnya cukup lumayan untuk tambah kebutuhan rumah tangga.

“Kalau pembeli pasti ada, soalnya jamur kuping yang saya budidayakan sudah ada distributor yang mengambil. Saya tinggal kontak saja untuk mengambil, bahkan sebelum dikontak mereka (distributor, red) sudah datang kesini untuk mengambil, biasanya 2 minggu sekali mereka datang,”paparnya.

Masih kata Supatmi, mereka setor ke kota kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya maupun kota lainnya. “Biasanya jamur kuping untuk bahan makanan seperti sate jamur, sop jamur, kripik jamur,  campuran sayur dan masih banyak lainnya,”ungkapnya.

Pekerjaan budidaya jamur menurut Supatmi akan lebih ringan jika musim hujan tiba. Sebab, dengan kondisi cuaca hujan keberadaan jamur kuping cepat tumbuh. ”Kalau musim hujan saya siram-siram air tidak perlu banyak-banyak secukupnya saja, yang penting jamur kuping itu tempatnya basah, tidak terkena sinar matahari,”pungkas Supatmi.

Jurnalis: Cahyo Nugroho.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *