SKI News
Antisipasi PMK, Bupati Ponorogo Perintahkan Penyekatan Di lokasi Pembatasan
Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) mulai merabah di Jawa Timur (Jatim). Untuk mengantisipasi PMK masuk diwilayah Kabupaten Ponorogo Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo memerintahkan untuk melakukan penyekatan disejumlah titik lokasi perbatasan pintu masuk diwilayah kabupaten Ponorogo. Jumat, (20/5/2022).
Sugiri Sancoko mengatakan pihaknya berharap kepada masyarakat Ponorogo untuk tidak panik karena penyakit tersebut tidak menular kepada manusia.
Dalam rapat bersama sejumlah pejabat camat dan kepala desa serta kepolisian dan Kodim 0802 Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan tidak akan menutup pasar hewan, akan tetapi perlu adanya pengecekan ternak yang sudah masuk ke pasar hewan di Ponorogo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo Masun menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan 3 hal yakni pertama adalah terdeteksi, kedua sosialisasi dan ketiga adalah penyekatan dari daerah-daerah wabah.
“Alhamdulilah setelah melakukan dari 3 hal tersebut hingga sampai detik ini kabupaten Ponorogo masih bebas dari PMK,”tegas Masun kepada jurnalis suarakumandang.com.
Dalam hal ini, jika kasus PMK jika di kabupaten Ponorogo terus meningkat maka pihak pemerintah akan berkoordinasi dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) untuk dilibatkan dalam penanganan.
“Untuk kasus ini sedikitnya ada 25 tenaga terkait yang bisa diperbantukan dalam menangani hewan ternak yang terserang PMK,”katanya.
Dijelaskan pula, idealnya dalam menangani kasus PMK satu kecamatan satu petugas, “25 anggota PDHI yang ada di Ponorogo bisa tercukupi untuk mem-backup seluruh kecamatan di kabupaten Ponorogo dengan jumlah 21 kecamatan.
Lebih lanjut, selain Ponorogo masih zero, untuk penanganan PMK pihaknya lebih mefokuskan pada pencegahan, yakni melakukan penyekatan pada pembatasan dan lalu lintas ternak dari daerah wabah.
Disebutkan, bahwa salah satu media seperti mobil yang digunakan untuk mengangkut ternak positif akan berpotensi menulari untuk mengantar ternak sesudahnya.
“Jadi untuk mencegah penularan PMK lewat lalu lintas ternak, kita konsentrasi pada penyekatan,” pungkasnya.
Jurnalis: Cahyo Nugroho.