Connect with us

SKI Kesehatan

Warga Magetan Wajib Menjadi Jumantika

Published

on

Slamet Kasi Pencegahan dan Pengendalian penyakit menular (P2P) Dinas Kesehatan Magetan saat memberikan penyuluhan gerakan satu rumah satu Jumantika kepada warga desa taman Arum di balai desa

Suarakumandang.com,BERITA MAGETAN. Bermacam cara yang dilakukan Dinas Kesehatan kabupaten Magetan, Jawa Timur  untuk menyadarkan masyarakat Magetan terkait dengan pembrantasan Nyamuk Aedes Aegypti.

Kali ini melalui program  juru pemantau jentik keluarga ( Jumantika) Dinas Kesehatan memiliki harapan penyakit demam berdarah (DBD) di Magetan semakin berkurang.”Kami berharap dengan program Jumantika “Gerakan satu rumah satu Jumantika” bisa mengurangi korban DBD,”ujar Didik Setyo Margono Kepala Bidang Pencegahan dan Pegendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan melalu Slamet Kasi Pencegahan dan Pengendalian penyakit menular (P2P) Dinas Kesehatan.

Dijelaskan pula, sebelum program Gerakan satu rumah satu Jumantika Dinas Kesehatan pernah melakukan yakni satu Rumah Tangga  (RT) dua Jumantika, namun hal itu tidak efisien.”Kami harapkan dengan program Gerakan satu rumah satu Jumantika bisa menekan angka kasus penderita DBD, target kami kedepan masyarakat Magetan  sudah tidak terkena penyakit DBD,” kata Slamet usai acara penyuluhan gerakan satu rumah satu Jumantika di balai desa Taman Arum,kecamatan Parang Kamis,(26/04/2018).

Slamet menerangkan program ini, gerakan satu rumah satu Jumantika artinya dalam satu lingkungan rumah diberi petanggungjawaban untuk mengontrol rumahnya masing-masing.”Satu rumah satu jumantika akan diberi satu kartu jumantika,”terangnya.

Satu Jumantika nanti wajib melakukan pengecekan disetiap tempat yang mudah tergenang air, misalnya kamar mandi, tampungan air, selokan disekitar rumah.

“Dari fungsi kartu jumantika tersebut adalah untuk mencatat keberadaan Nyamuk Aedes Aegypti. Dalam satu minggu jumantika wajib mengisi kartu Jumantika. Jika dalam satu minggu terdapat Nyamuk Aedes Aegypti maka pemegang kartu jumantika memberi tanda + dan sebaliknya,”jelas Slamet.

JIka sudah satu bulan kata Slamet, pemegang kartu Jumantika akan dilakukan pengecekan kartu Jumantika oleh petugas dari Pukesmas setempat. “Dari daftar kartu jumantika nanti akan dilihat hasilnya, dari situ nanti pihak pukesmas akan memberikan petunjuk lebih lanjut,”beber Slamet kepada wartawan suara kumandang.

Kalau kartu Jumantika banyak terisi tanda + maka secara otomatis pemilik rumah akan melakukan pembrantasan maupun bersih-bersih tempat yang mudah tergenang air.”Kartu Jumantika adalah untuk data keadaan lingkungan di rumahnya masing-masing,”kata Slamet lagi.

Alasan pertemuan dipusatkan di balai desa Tamanarum kecamatan Parang, Slamet menjelaskan karena wilayah Kecamatan Parang khususnya di wilayah desa Tamanarum memiliki grafik kasus penyakin DBD tertinggi di Kabupaten Magetan.

“Dalam pertemuan ini kami harapkan warga Magetan khususnya warga desa Tamanarum bisa bekerjasama untuk melakukan pencegahan dan pembrantasan penyakit DBD,”pungkasnya.Cahyo.

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *