SKI News
Warga Magetan Menolak keras Proyek Geotermal di Gunung Lawu
Magetan.Suarakumandang.com- Rencana pemerintah untuk mengeksplorasi tenaga panas bumi di Gunung Lawu mendapat penolakan keras dari masyarakat sekitar Gunung Lawu. Seperti yang dilakukan komunitas pemuda asal Magetan, Jawa Timur yakni komunitas reggae dan Komite Nasional Pemuda Indonesia( KNPI) cabang Magetan . Mereka menolak keras proyek geotermal di Gunung Lawu yang memiliki ketinggian 3.265 mdpl itu. Aksi penolakan mereka dengan melakukan seribu tanda tangan di banner yang dilakukan di Kedai Kopi Jamaika Magetan, JawaTimur.pukul 18.30 WIB, Jumat, (16/03/2017.
“Kami ingin masyarakat Magetan tahu bahwa saat ini Pemerintah akan mengeksplorasi tenaga panas bumi di gunung Lawu, dan kami menolak keras, pemerintah harus berpikir panjang dan perlu mempertimbangkan semua,terutama keseimbangan lingkungan ,”kata Wahyudi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Magetan.
“Kami disini menjadi kanalisasi masyarakat Magetan yang mempunyai unek-unek terkait penolakan pengeboran panas bumi akan dilakukan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur,”jelas Yudi.
Lanjut Yudi, komunitas Reggae Magetan salah satunya, komunitas yang mempunyai ciri khas rambut gimbal ini menolak keras dengan adanya pengeboran panas bumi. “Mereka menilai dengan adanya proyek panas bumi tersebut akan merusak lingkungan,”paparnya.
“ Meski geotermal memiliki banyak manfaat terutama untuk menghasilkan listrik, bukan berarti proyek Geotermal tak memiliki bahaya bagi lingkungan sekitar.” Ucapnya.
Kekhawatiran tersebut, lanjut Yudi, pada pengeboran titik tertentu nanti, akan terdapat zat berbahaya yang terangkat kepermukaan hingga merusak lingkungan.”Secara umum kami tolak, sebab air di Gunung Lawu merupakan sumber air bagi daerah disekitarnya, yang jelas pemerintah untuk mau mangaji ulang soal proyek tersebut, dan kami bersama masyarakat Magetan berharap proyek tersebut digagalkan,”tegasnya.
Mestinya pemerintah mencari solusi lainnya dengan tidak merusak lingkungan. Masih banyak jalan keluarnya untuk membuat tenaga listrik selain dari Gunung Lawu. Mengapa tidak mengambil atau mencari tenaga listrik dari angin.”Di Pacitan angin besar kenapa tidak disana saja, dan saya yakin itu bisa dan tidak merusak lingkungan,”kata Yudi lagi.
“Saya tahu persis arahnya di buat tenaga listrik panas bumi di Gunung Lawu, yakni untuk mencukupi kebutuhan listrik industri yang akan di bangun disekitar jembatan Tol Solo-Mojokerto nantinya,”terangnya lagi.
Yanuar ketua Regae Magetan menuturkan, pihaknya menolak keras bahwa Gunung Lawu akan dijadikan tempat tenaga listrik.”Jelas mas, kami sangat menolak keras, itu akan merusak lingkungan dan keseimbangan alam akan sangat terganggu, kalau semua sudah rusak akibat proyek tersebut dengan jangka panjang anak cucu tidak akan bisa menikmati indahnya Gunung Lawu,”terangnya.
Malam ini temen-teman Regae dan pemuda Magetan lainnya sedang mengadakan aksi penolakan pengeboran di Gunung Lawu dengan tanda tangan di banner.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI) berencana memulai eksplorasi energi panas bumi di kawasan Gunung Lawu pada tahun ini. Ditargetkan produksi pertama pada 2023 dengan jumlah produksi listrik 110 megawatt.Cahyo.