SKI News
Tiga Warga Madiun Terkena Ledakan Tabung Elpiji Saat Goreng Rempeyek
Suarakumandang.com,BERITA MADIUN. Tiga warga Kelurahan Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, mengalami luka bakar akibat gas elpiji, terbakar karena regulator bocor. Ketiga warga mengalami luka bakar yakni Yuliani Lestari, Dela dan Tarmi saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Sogaten, Kota Madiun.
Saksi juga pemilik rumah, Siti Suwarni (76) mengatakan kejadian tersebut terjadi Kamis (4/1/2018) sekitar pukul 09.00 WIB pagi lalu, saat itu, anak, cucu, dan pembantunya sedang menggoreng rempeyek. Seluruh isi rumah tidak menyangka bakal terjadi ledakan, akibat bocornya selang regulator.
“Saat kejadian saya sedang duduk di dekat dapur. Tiba-tiba terdengar ledakan, sampai genteng turun. Disusul, ada jeritan minta tolong, spontan saya terkejut. Apalagi, mengetahui ada terkena luka bakar,” jelas nenek yang memiliki 27 cucu ini, saat ditemui di rumahnya Jumat (05/01/2018).
Kemudian dia melihat anaknya keluar dengan luka bakar di kaki dan wajahnya. Begitu juga dengan anak dan pembantunya. “Cucu saya (Dela) kemudian memasukan tangannya ke bak air. Api berhasil dipadamkan oleh anak lainnya dengan cara menutup tabung gas yang terbakar dengan kain pel dibasahi,” ujarnya lagi.
Ia mengatakan penyebab elpiji tersebut terbakar, karena rselang egulator rusak. Sebab, sudah beberapa kali selang regulator kompor sehari-hari dipakai untuk mengoreng rempeyek itu bocor. “Bocornya sudah lama, belum sempat diperbaiki,” tandasnya.
Dilaporkan, ledakan tabung gas elpiji 3 kilogram, juga terdengar tetangga korban yaitu Sri Karbanu. “Saat kejadian, saya berada di samping. Mendadak terdengar ledakan keras seperti rumah ambruk, saya langsung ke lokasi,” ujar Sri.
Terpisah, Komandan Kodim 0803 Madiun Letkol Inf Rachman Fikri menyatakan sudah menerima laporan kejadian dari Babinsa setempat, ikut membantu bawa korban ke RSUD Sogaten Kota Madiun. “Atas kejadian itu, saya berharap untuk selalu mengecek, jika ada kebocoran segera ambil tindakan,” ujarnya penuh harap. Basuki.