Connect with us

SKI News

Sugiri Ajak TNI Polri Beli Telur Lokal

Published

on

Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo saat memborong telur lokal di bazar

Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Belasan peternak ayam petelur di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang tergabung dalam panguyuban peternak ayam Ponorogo (PPAP) kembali menggelar bazar telur murah di kawasan patung singa utara alun-alun Ponorogo dengan harga dibawah Harga Pokok Penjualan (HPP).

Untuk membantu perputaran perekonomian peternak ayam petelur lokal yang semakin terpuruk karena anjloknya harga , Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo mengajak PNS dan TNI membeli telur.

“Ini kami lakukan karena melihat harga telur jatuh,  produksi meningkat, serapan pasar juga turun, maka untuk mengintervensi harga dan agar telur peternak terserap dan terangkat agar tidak jatuh,”ujar Sugiri.

Dengan gotong royong menyerap telur petani lokal maka Sugiri menghimbau pedagang dan treding telur mohon memahami situasi.”Jangan main-main diruang ini, saya nyuwun tulung agak nasionalis sedikit. Ini kan problem telur kami jatuh, maka ayo kita putar untuk Ponorogo dulu, setelah itu monggo kalau kurang,”paparnya.

“Sekali lagi kami himbau jangan sekali-sekali main-main dengan telur dari luar,”tegas Sugiri.

Peternak sengaja peternak menjual telru dengan harga mura, sebab kebingungan dengan stok telur yang terus menumpuk akibat masuknya telur dari luar Ponorogo.

Meski sudah difasilitasi pemerintah tempat berjualan di kawasan patung Singa utara alun-alun Ponorogo namun para peternak terpaksa masih menjual telur dibawah HPP yakni 17 ribu perkilo. Sedangkan saat ini kisaran Rp 18 ribu sampai 19 ribu perkilo.

Veruca Athirah keua Persit Kodim 0802 Ponorogo sengaja mengajak ibu-ibu perid untuk membeli telur untuk membantu membangkitkan perekonomian peternak telur yang sedang turun.”Jadi sama-sama kita bantu para UMKM dengan membeli dagangannya,”kata Veruca.

Sementara itu, dalam sehari peternak telur Ponorogo mampu memproduksi 50 ton telur. Namun karena masuknya telur dari luar Ponorogo mengakibatkan telur Ponorogo tak bisa habis terjual. Bahkan dalam sehari maksimal hanya menjual telur sebanyak 20 ton.

“Kami terpaksamenjual dibawah HPP karena supaya stok telur teman-teman cepat habis. Karena serapnya masih banyak,”ucapnya.

Dia juga menyayangkan adanya telur dari luar Ponorogo merusak harga dan pihak peternak pemerintah untuk menindak lanjuti supaya  harga telur kembali normal.”Paling tidak pemerintah bisa mengembalikan seusai harga HPP,”pungkasnya.

Jurnalis: Cahyo Nugroho.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *