SKI News
Strategi politik Bakal Calon Magetan Ketika Di Partai Yang Didaftarinya
Suarakumandang.com,BERITA MAGETAN. Suasana politik di Magetan semakin hari semakin memanas, kritikan demi kritikan untuk kemajuan partai politik terus mengalir. Menyikapi hal demikian salah satu aktor PDI Perjuangan Kabupaten Magetan yakni Parmin menilai elit politik di Magetan ternyata belum seluruhnya siap menerima kritikan, menurutnya kritikan dianggap sebagai bahan untuk menjatuhkan.
“Kritikan itu bukan untuk bahan menjatuhkan, padahal kalau ber-Pancasila bahwa kritikan adalah untuk membangun kesadaran yang berakhlaq dan bisa memahami kemauan masyarakat masa kini,”kata Parmin wakil ketua bidang kaderisasi dan idiolgi DPC PDI perjuangan Kabupaten Magetan.
Terbukti pemilihan bupati dan wakil bupati Magetan periode 2018-2023 masyarakat Magetan lebih melihat figur calon ketimbang parpol yang mengusungnya, alasan ini karena dirasa para pemegang Amanah (partai politik,red ) belum bisa menyakinkan secara gamblang apa yang sebenarnya fungsi dan tujuan parpol dengan konsisten.”Itu sudah terbukti mas, seperti dana banpol anggaran APBD yang selama ini terjadi,”ucapnya.
Masih Kata Parmen, selain belum mampu meyakinkan masyarakat Magetan, hingga sampai saat ini partai politik di Magetan belum ada mendeklarasikan. Ini bisa dilihat cara mereka bermanuver masih sembunyi-sembunyi dalam kualisi.
Justru disini malah figure calon yang harus menyakinkan kepada para pemilihnya.”Seperti Kang Woto, Gus Amik, dan Yatni mereka benar-benar proaktif berusaha untuk menyakinkan masyarakat dengan niat ingin mensejahterahkan masyarakat,”paparnya.
Parmin salah satu pendiri partai banteng segi lima sampai banteng bulat, DPC PDI Perjuangan “Demokrasi jaman NOW, sudah semakin dewasa dalam berpola berfikir, bermoral dan berakhlak,”tandasnya.
Parmin menjelaskan, seperti Gus amik tentunya sudah tidak asing lagi di Magetan dia pemain lama dan tangguh, dia biasa kalah dan biasa menang, demikian juga partai politik biasa menang dan biasa kalah.
Mengingat dalam pemilihan bupati Magetan keberadaan partai tidak bisa berangkat sendiri calon yang diusung. Parmin mengaku salut melihat strategi politik dari salah satu bakal calon bupati yakni Gus Amik.”Gus Amik sangat jeli cara melihat kendaraan yang mesinnya kualisi, yakni PDI Perjuangan, NasDem dan Demokrat, menurutku langkah yang diambil sudah pas,”tuturnya.
Upaya mereka (Kang Woto, Gus amik, Yatni, red) yang terpenting adalah bagimana Magetan ada peningkatan akhlq dan perbaikan moral.”Prinsip kedepan Bupati dan Wakil Bupati nanti jangan sekali – kali berlagak ngerti tapi gagal paham, lebih baik salah karena demi rakyat dari pada salah karena melupakan rakyat mas,”pungkasnya.Cahyo.