Connect with us

SKI News

Revitalisasi Tahap II, Pasar Wates Kediri Bakal Dilengkapi Smart CCTV

Published

on

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih bersamarekan proyek sednag mengawasi pekerjaan pasar Wates.

Suarakumandang.com, BERITA KEDIRI. Revitalisasi pasar Wates dengan ide pariwisata tahap kedua telah dimulai. Selain desain yang berbeda dibandingkan pasar lain, sebagai ruang publik, pasar akan dilengkapi dengan kamera CCTV pintar untuk mendukung sistem keamanan pasar.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan dari 17 pasar yang ada di Kabupaten Kediri, pasar Wates dari konsepsi hingga perencanaan berbeda dengan pasar lainnya.

“Untuk desain yang khas seperti dekorasi budaya, seni, dan edukasi, untuk sistem keamanannya akan kami sempurnakan dengan kamera CCTV pintar,” ujarnya, Sabtu sore (02/09/2023).

Pemasangan kamera CCTV pintar di pasar tradisional ini baru pertama kali dilakukan di Kabupaten Kediri. Kebangkitan Pasar Wates tahap kedua, selain menyelesaikan pekerjaan terkait pasar wisata tematik, juga mencakup pekerjaan penambahan booth dan infrastruktur pendukung.

Menurut Tutik, jangka waktu pelaksanaan proyek restorasi tahap kedua adalah 165 hari atau 24 minggu terhitung 5 Juli hingga 16 Desember 2023 dengan nilai kontrak Rp7.352.080.000.

“Progres pekerjaan harian memasuki minggu ke 8 sebesar 4,469% dan kecepatan kerja meningkat menjadi 28,8%,”ungkapnya.

Selama perluasan konstruksi lubang, sudah waktunya memasang rangka baja atas untuk pemasangan tirai dan atap selanjutnya. Dengan penambahan gerai ini diharapkan mampu menampung seluruh pedagang.

Ditegaskan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, proyek yang dijalankan Bupati Kediri harus berkualitas dan tepat waktu. Berkaca dari rencana pemulihan pasar Wates tahap I, Tutik mengatakan pihaknya sangat berhati-hati dan lebih terkendali.

“Setiap langkah selalu dikonsultasikan dan diverifikasi oleh teman-teman kami yang ahli teknis untuk melakukan pengecekan fakta, bahkan secara hardware,” jelasnya.

Tutik kemudian menyebut, setelah kebangkitan Pasar Wates selesai, para pedagang dan masyarakat setempat tidak diperbolehkan berjualan di depan pasar, bahkan di kawasan lain yang dilarang menjadi tempat berdagang.

“Menurut Mas Bup, kita juga perlu memikirkan perekonomian masyarakat. Salah satu solusinya bisa dengan mengembangkan TPPS lama untuk tempat pelayanan makanan, parkir makanan cepat saji, dan lain-lain,” ujarnya.

Diketahui, Bupati Hanindhito Himawan Pramana dalam pertemuan dengan Kementerian Perdagangan sebelumnya mengingatkan, dengan desain dan konsep yang dibuat nantinya, maka area di luar pasar harus kosong dari pedagang kaki lima.

Jurnalis: Tim.