Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Kondisi tanah retak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur semakin parah. Pasalanya pemerintah kabupaten Ponorogo, Jawa Timur bakal merelokasi seluruh hunian warga terdampak tanah retak.
Kepala pelaksana Badan Penanggulngn Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur Gatot Soebroto mengaku jika bencana tanah retak di kecamatan sawoo ini merupakan bencana hidrometeorologi tanah gerak yang sangat ekstrim.
“ Apalagi pergerakan tanah terus terjadi setiap menit,” ujar Gatot kepada jurnalis suarkumandang.com , Rabu, (01/03/2023).
Menurutnya, bahwa penurunan tanah yang sangat ekstrim. “Turunnya tanah sampai 30 cm,”jelasnya.
“ Yang paling aman sementara ini meninggalkan rumah dulu ke lokasi yang sudah ditentukan guna mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan sewaktu waktu terjadi tanah longsor maupun tanah gerak yang berakibat pada runtuhnya rumah atau bangunan yang ditinggali,”katanya.
Sementara Bupati Ponorogo, mengaku akan merelokasi seluruh warga terdampak tanah gerak , namun pemerintah daerah masih akan melakukan kajian tempat relokasi dan akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi.
“Segera kami harus melakukan solusi untuk direlokasi karena berdasarkan pengamatan kami, tim mitigasi yang sudah kami gerakan, termasuk pak bakorwil sudah disana mengatakan memang sudah tidak layak huni,”urai Sugiri Sancoko.
Lanjutnya, maka harus dilakukan relokasi secepatnya.” Ini saya sedang mencari solusi tanahnya itu untuk merelokasi dari mana, seperti apa solusinya saya sedang mencari solusi dalam waktu cepat harus mendapatkan solusi,”tegasnya.
“Memang relokasi ini sudah obsi final. obsi final yang tidak boleh dialternatifkan lain karena sudah tidak mungkin lahan itu dijadikan untuk pemukiman,”ucapnya.
Dikabarkan, 43 KK atau 139 jiwa, warga dusun sumber, RT 01, RW 01, sejak minggu malam mengungsi ke bekas kantor Desa Tumpuk akibat bencana hidrometeorologi tanah gerak, yang disebabkan cuaca ekstrim. Tak hanya merusak sejumlah jalan dan fasilitas umum, tanah gerak juga merusak 25 rumah warga.