SKI News
Ratusan Banner Bertuliskan Kang Suyat Bolo Dhewe Merusak Lingkungan dan Membuat Magetan Kumuh
Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Upaya satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) kabupaten Magetan, Jawa Timur untuk menertibkan reklame liar yang dipaku di pohon dan spanduk melintang di jalan terus dilakukan.Namun sepertinya penertiban yang dilakukan Sat Pol PP dianggap remeh oleh oknum pemasang, hal ini terbukti hingga sampai saat ini masih banyak pengusaha dan para calon kepala daerah Magetan memasang disembarang tempat.
Seperti banner bertuliskan Kang Suyat bolo dewe diketahui ada ratusan banner yang dipaku di pohon. Menurut Agung Lewis Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Magetan pemasanagn Banner bergambarkan seorang Pengusaha Energi Mineral (APEM) Kalimantan terkenal tersebut membuat Magetan semakin nampak kumuh dan jorok belum lagi merusak lingkungan.”Pagi ini sejumlah anggota kami telah menertibkan reklame liar yang dipaku di pohon, “ujarnya kepada suara kumandang.
“Perbuatan yang memasang banner bergambarkan foto Kang Suyat bolo dhewe ini merupakan tindakan yang tidak pantas ditiru, sebeb pemasangan di paku di pohon merupakan perbuatan yang melanggar ketertiban umum dan merusak lingkungan,”katanya.
Dijelaskan pula pihak sat pol pp terus berupaya akan menertibkan reklame liar terutama yang dipaku di pohon maupun melintang dijalan. “Kami hanya bisa berharap bagi masyarakat ikut menjaga lingkungan Magetan supaya terlihat indah dan bersih,”terangnya.Rabu,(07/09/2017).
Kalupun pihak pemasang tidak tahu peraturan pemasangan itu saya kira mustahil, sebab, pihak kami sudah mengadakan sosialisasi lewat berbagai pertemuan dan publikasi di media.” Kalau tidak tahu itu “bohong” apalagi yang namanya calon bupati atau wakil bupati yang notabenya seorang berpendidikan dan berpengalaman barang tentu pasti tahu dan sadar bahwa memasang banner dipaku di pohon itu sangat tidak diperbolehkan,”paparnya.
Sementara itu pihak sat pol pp kabupaten Magetan akan terus mengadakan penertiban reklame yang di paku di pohon maupun yang masa ijinnya habis.”Kami harus melakukan satu demi satu sebab anggota kami terbatas, “ pungkasnya.Cahyo.