SKI News
Raker PD DMI Kota Madiun, Mantapkan Sejumlah Program
Suarakumandang.com, BERITA MADIUN. Rapat Kerja Pengurus Daerah-Dewan Masjid Indonesia (PD-DMI) Kota Madiun, di Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto, selama 2, hari (29-30 September 2023) lalu. Raker itu bertujuan memantapkan anggota dan pengurus DMI.
“Hasilnya, memutuskan pemantapan sejumlah program hingga pengembangan organisasi harus dikerjakan pengurus saat ini. Dari pengembangan organisasi terbentuknya pengurus DMI ditingkat kelurahan,” jelas Ketua PD DMI Kota Madiun H Mas’ud Yahya, Senin (02/10/2023).
Ia mengatakan kepengurusan DMI, baru ada tingkat kota berupa Pengurus Daerah (PD) dan Pengurus Cabang (PC) tingkat kecamatan. Sedangkan, tingkat kelurahan (ranting) hingga saat ini, belum terbentuk, diharapkan bisa terbentuk di 27 kelurahan.
Dipasang target pembentukan ranting, tambahnya, dimulai pertengahan Oktober 2023 dan diharapkan terbentuk sebanyak 27 ranting. Pembentukan ranting DMI, guna memudahkan koordinasi hingga penyampaian program.
Program lain seperti pembinaan bagi imam, khotib, muadzin dan bilal masjid atau musholla terus dilanjutkan. Pemberdayaan ekonomi bagi masjid atau musholla dengan membentuk lembaga, program teknisi sound dan lainnya.
Usai penutupan Raker PD DMI Kota Madiun, Minggu (01/10/2023) lalu, pengurus dan peserta raker, diterima langsung pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Prof, Dr, KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag. Ponpes ini memiliki lembaga pendidikan setingkat MI, Mts, MA hingga perguruan, disusul memiliki berbagai unit usaha sendiri.
KH Asep Saifuddin Chalim merupakan anak bungsu dari KH. Abdul Chalim, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Beliau juga seorang guru besar bidang bosiologi oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Pengurus dan peserta Raker PD DMI Kota Madiun menerima sejumlah wejangan guna bisa mengembangkan masjid atau musholla. “Sebagai takmir harus disyukuri, bersedia mengurus, mengelola dan menjaga masjid atau musholla,” ujarnya.
Menurutnya sebagai takmir merupakan orang-orang pilihan Allah, jangan patah jika ada orang tidak sependapat dengan. Rukun kan kepada pihak tidak sependapat, dari masjid atau musholla bisa dijadikan pemberdayaan umat atau meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Laksanakan salat wajib tepat waktu, salat sunnah seperti tahajud, dluha doa. Jangan lupa doa, wirid dan dzikir, jika dilakukan rutin penuh keikhlasan. Insya Allah, pasti dicukupi,” ujar Ketua Persatuan Guru-guru NU ini.
Jurnalis: Agus Basuki.