SKI News
Prihatin Melihat Perilaku Peternak, SMK Pemda di Pudak Ponorogo Kelola Kotoran Sapi Jadi Pupuk Organik
Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Merasa prihatin melihat kondisi sungai di wilayah Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur sebuah SMK Pemda berinisiatif membuat sebuah terobosan sedekah kotoran hewan (Kohe).
Di mana seluruh kotoran sapi ditampung dan diolah menjadi pupuk organik. Sehingga nantinya pencemaran sungai akibat kotoran hewan bisa diminimalisir.
Diketahui Bahwa Kecamatan Pudak merupakan daerah penghasil susu sapi perah. Bahkan hampir setiap rumah memiliki 4 hingga 10 ekor sapi perah.
Namun sayangnya, banyaknya populasi sapi ini menimbulkan sebuah permasalahan baru. Yakni kohe selalu dibuang ke sungai.
Dalam sehari, lebih dari 100 Ton kotoran sapi di buang ke sungai. Warga beralasan sengaja membuang kotoran hewan ke sungai karena sudah tidak memiliki tempat penampungan kotoran hewan.
Akibatnya, saat ini seluruh sungai yang ada di Kecamatan Pudak tercemar. Selain berwarna keruh, air sungai juga mengeluarkan bau tak sedap. Termasuk membunuh habitat ikan penghuni sungai.
Imam Subaweh Ketua Yayasan SMK 1 Pemda Ponorogo menjelaskan sesuai dari data di pihak sekolah. Saat ini di Kecamatan Pudak ada sekitar 10.000 ekor sapi. “Dalam sehari rata-rata menghasilkan 130 Ton kotoran sapi, 70 persennya dibuang ke sungai.,” ujar Imam.
Dijelaskan, SMK Pemda dalam sehari mampu mengelola sekitar 1 hingga 3 Ton kotoran sapi dijadikan pupuk organik.
“Memang limbah dibuang ke sungai dan bermuara di bendungan, sehingga menimbulkan naiknya humus kolam mengakibatkan naiknya biogas yang akan menyebabkan habitat air bisa mati semuanya,” jelas Imam.
Untuk mencegah pencemaran yang lebih luas pihak sekolah mengajak 44 siswanya mengambil kotoran hewan yang ada di kandang sapi milik warga di sekitar sekolah.
Seluruh kotoran sapi ditampung di sebuah tempat di area sekolah. Baru selanjutnya, kotoran diolah menggunakan mesin untuk memisahkan kadar air dari kotoran sapi.
Sementara untuk menambah unsur hara serta mempercepat proses fermentasi dan menjadi pupuk organik, kotoran hewan yang sudah keluar dari mesin dicampur dengan dolomite, sekam, mikroba dan bioactive.
Meski masih belum bisa mengurangi seluruh limbah yang dibuang ke sungai, namun paling tidak cara ini bisa sedikit mengurangi angka pencemaran dan rusaknya ekosistem di sungai. Untuk satu zak pupuk organik berbahan kotoran sapi berisi 25 Kg, dan dijual dengan harga Rp 35.000,- bahkan beberapa pupuk organik ini juga diberikan kepada peternak sapi.
Jurnalis: Tim.