Connect with us

SKI News

PPKM Darurat: Pedagang Keluhkan Angsuran Bank, Desak Pemkab Segera Atasi

Published

on

PEDAGANG: Parno pedagang sayur di Magetan sedang sibuk mengecek cabe yang baru datang dari Pare kediri.

Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejumlah pedagang sayur di Magetan mengeluhkan penurunan omset yang berdampak pada angsuran pinjaman Bank. Pasalnya sejumlah pedagang mengalami penurunan pembeli. Mereka berharap pemerintah segera turun tangan mencarikan solusi terkait angsuran.

Seperti Parno warga Panekan Kabupaten Magetan, Jawa Timur pedagang sayur di pasar sayur Magetan ini mengatakan sejak di perlakukan PPKM Darurat dagangannya sepi. “Sebelum diadakan PPKM Darurat kami sudah sepi apalagi sekarang tambah sepi,” ujar Parno.

“Untuk kebutuhan sehari – hari seperti makan sudah cukup. Tapi untuk angsuran Bank kami mengalami kesulitan ,” keluh Parno.

Lanjut Parno, maka dari itu dia berharap kepada Pemerintah kabupaten (Pemkab) Magetan terkait angsuran minta tolong untuk dibantu meringankan. “Karena pelaku usaha di pasar sayur ini hasil utangan semua, kalau hanya makan saja sudah cukup, ya cuman itu aja tanggungan Bank sangat berat kalau kondisi seperti ini,” sedih Parno.

Sejumlah pelaku usaha di pasar sayur juga mengeluh sepi akibat adanya PPKM Darurat yang mana jam buka dibatasi. Parno menggeluti profesi sebagai pedagang sayur sejak tahun 1990. Ia mulai berangkat belanja ke Pare Kediri pukul 07.00 WIB sampai di pasar sayur Magetan pukul 14.00 WIB dan pulang kerumah sebelum adan Magrib berkumandang.

Untuk saat ini dagangan yang di jual antara lainnya cabai, jagung, jenis sayur-sayuran dan lainnya. Namun, sejak diberlakukan PPKM Darurat harga cabai mengalami penurunan Rp 53.000 per kilo sebelumnya harga cabai Rp 56.000 per kilo.

Jurnalis: Anita Tata.