SKI News
Pertunjukan Kolosal Juru Mertani, Bupati Ngawi Berperan Sebagai Wiro Tani
Suarakumandang.com, BERITA NGAWI. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disparpora) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menggelar kolosal Juru Mertani dengan menghadirkan 125 personil.
Pertunjukan digelar di area Benteng Pendem Ngawi, Sabtu, (11/11/2023).
Meski hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Ngawi, namun pertunjukan kolosal Juru Mertani tetap berlangsung meriah.
Terbukti sejak pukul 18.30 WIB, area Benteng Pendem dipenuhi pengunjung, bahkan dari sekian pengunjung rela berbasah-basahan ingin menyaksikan pertunjukan tersebut.
125 personil yang terlibat dalam pertunjukan kolosal Juru Mertani, meliputi penari dari sanggar tari serta penari dari pelajar di Ngawi, ditambah pangrawit.
Pertunjukan kolosal Juru Mertani dibuka dengan gelar wayang kulit, dengan dalang cilik Bernadio Aditya Prayogo, dengan lakon perang Bharatayudha.
Dilanjutkan adegan kompeni belanda dengan noninya yang menjajah Indonesia, dengan mengambil paksa hasil pertanian, dan memaksakan sistem pertanian yang salah, sehingga memunculkan hama dan penyakit tanaman pertanian.
Dalam pertunjukan kolosal Juru Mertani, Wiro Tani diperankan oleh Bupati Ngawi sedangkan sahabat Pangeran Diponegoro diperankan oleh Wakil Bupati Ngawi.
Keduanya akhirnya muncul untuk memberikan solusi mengentas kemiskinan dan kelaparan, akibat penjajahan Belanda.
Ony Anwar Harsono, Bupati Ngawi, mengatakan bahwa pertunjukan Juru Mertani adalah gambaran perjuangan petani dalam menciptakan ketahanan pangan.
Hal tersebut sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Ngawi, dengan programnya Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB).
Tentunya gelar pertunjukan kolosal Juru Mertani tersebut, merupakan bentuk apresiasi kepada usaha petani Ngawi yang telah membawa nama Ngawi ke kancah nasional sebagai salah satu daerah yang merupakan lumbung padi nasional.
Pertunjukan kolosal Juru Mertani, merupakan rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November sangat relevan dengan peran petani sebagai pahlawan yaitu pejuang ketahanan pangan.
Jurnalis: Ahmad Hakimi.