SKI News
Perputaran Ekonomi Pasar Sayur Magetan Tertinggi, Tapi Kondisinya Menyedihkan
Kondisi Pasar Sayur Magetan
Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Pasar Sayur Magetan terletak di Kelurahan Tawanganom, Kecamatan/Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kondisinya tak layak bagi para pedagang karena tampak kumuh dan semrawut.
Kondisi yang sangat memprihatinkan membuat para pedagang hanya bisa pasrah. Mereka tidak bisa berbuat banyak.
Dalam benak mereka hanya satu, bagaimana dagangannya bisa cepat laku dan terlindung dari air hujan maupun teriknya panas matahari.
Pasar Sayur Magetan merupakan pasar tradisional berdiri tahun 1975 dan dibangun tahun 1988 hingga kini tidak ada perubahan secara signifikan.
Keluhan dan ketidaknyamanan para pedagang yang selama ini mereka rasakan hanya bisa ditanam dalam hati.
Mereka hanya mengucapkan satu kata ketika ditanya soal kondisi Pasar Sayur Magetan yang selama ini dijadikan ladang usaha, yaitu “bingung”.
Mengapa bingung, karena tidak tahu harus mengeluh kepada siapa dan kemana.
Sedikitnya 400 pedagang yang berjualan di lokasi parkir sebelah utara.
Mereka berjualan mulai sekitar pukul 00.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB. Setelah itu, pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Karmini pedagang pasar sayur Magetan
Salah satu pedagang yakni Karmini warga Panekan, dirinya berjualan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Lokasi yang ditempati berdampingan sebelah barat parkir kendaraan roda empat.
Karmini mengaku berjualan di Pasar Sayur Magetan sudah tujuh tahun.Selama ini dirasakan tidak nyaman.
Apalagi pada waktu musim hujan tiba, ibu yang berusia 40 tahun ini terpaksa memasang terpal untuk berlindung dari panas dan hujan.
“Kalau bisa dibuatkan untuk berjualan seperti gudang los, sehingga saya dan teman-teman dapat berjualan dengan nyaman,” kata Karmini.
Senada yang dikatakan oleh Karmini, salah satu pedagang tahu asal Bendo Suwanto mengaku tempat berjualannya sangat tidak layak.
Suwanto tidak muluk-muluk sebagai pedagang tahu, Dia hanya minta dibangunkan gudang los seperti di Kabupaten Ponorogo yang dulu diketahui bekas rumah sakit.
Jika hujan tiba hampir semua pedagang di Pasar Sayur Magetan sebelah utara mengaku prihatin. Dampak hujan membuat kondisi Pasar Sayur banjir dan becek.
Belum lagi jika hujan disertai angin kencang, mereka yang berjualan memasang tenda akan dibuat kerepotan karena terpal yang mereka pasang lepas dan bahkan terbang.
Karena tempat yang tidak layak jika hujan tiba disertai angin kencang membuat dagangannya sepi.
Suwanto pedagang pasar Sayur Magetan
Selama ini Suwanto dan rekan-rekannya mengaku bingung jika usul untuk dibuatkan gudang los.
“Mau usul kemana saya bingung,” cetus Suwanto dan temannya yang saat itu sedang berkunjung di lapaknya.
Inginnya Suwanto dan rekan-rekan Pasar Sayur Magetan minta dibangunkan gudang los. ”Pingine diatur biar baik dan dibangunkan gudang los,” kata Suwanto.
Gaguk Arif Sujatmiko alanggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengatakan bahwa terkait kondisi Pasar Sayur Magetan sudah cukup lama dibicarakan.
Hal ini dilatarbelakangi karena Pasar Sayur Magetan merupakan salah satu pasar dengan perputaran ekonomi yang paling tinggi di Kabupaten Magetan. “Dan ini sebenarnya menjadi prioritas,” ujar Gaguk.
Gaguk menjelaskan, awalnya dulu sebenarnya sebelum pembangunan Pasar Baru sebenarnya Pasar Sayur, namun dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Magetan masih berharap besar mendapat bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Karena sesuai RAB bangunan yang disetujui memakan anggaran Rp 240 Miliar. “Dan itu menjadi Pasar Sayur sesuai dengan harapan kita,”papar Gaguk.
“Tapi dengan berjalannya waktu hampir lima tahun tidak kunjung jadi dan bantuan APBN belum dapat dipastikan maka kita harus berdiri sendiri dengan kemampuan keuangan kita,” jelas Gaguk kepada jurnalis suarakumandang.com.
Masih kata Gaguk, dengan kemampuan keuangan sendiri diharapkan dapat membangun secara bertahap dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Magetan.
“RAB bangunan sudah ada, kita bangun dengan sistem berkelanjutan sesuai dengan anggaran yang ada. Contoh tahun ini kita bangun yang menjadi prioritas dulu yaitu seperti gudang los supaya para pedagang tidak kehujanan saat musim hujan tiba, dan seterusnya,“ paparnya.
Dengan sistem pembangunan berkelanjutan Gaguk memastikan bahwa Magetan mampu. ”Dan saya kira kita mampu,” tegas Gaguk. Senin, (1/4/2024).
Gaguk menjelaskan, jika menginginkan Kabupaten Magetan khususnya Pasar Sayur Magetan mau menuju lebih baik sesuai dengan aspirasi masyarakat khususnya para pedagang dan pelaku ekonomi Pasar Sayur maka harus merangkul semua pedagang yang terbentuk dalam Paguyuban Pasar Sayur Magetan.
Sementara, Gaguk mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Magetan jangan seolah-olah paling tahu, lebih baik ketika akan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan Pasar Sayur akan lebih baik melibatkan paguyuban maupun pedagang Pasar Sayur.
“Kita bicarakan bersama tentunya dengan paguyuban maupun pedagang Pasar Sayur itu sendiri,” pungkasnya.
Sedangkan Sucipto Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Magetan menjelaskan mulai tahun 2024 pihaknya sudah melakukan pembongkaran pada lokasi yang sudah ditentukan.
“Kami sudah melakukan pembongkaran,” kata Sucipto saat buru-buru pergi hendak menjemput putranya.
Jurnalis : Cahyo Nugroho.