Connect with us

SKI News

Penemuan Fosil Gajah dan Banteng Purba di Ngawi Akan diteliti Oleh BPCB

Published

on

FOISL GAJAH:Petugas perhutani sedang mengamankan fosil gajah di kantor perutani

Suarakumandang.com,BERITA NGAWI. Temuan tulang raksasa di desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dipastikan fosil gajah dan banteng purba. Petugas dari balai pelestarian cagar budaya (BPCB) Trowulan akan berkoordinasi dengan pemilik lahan yakni perum perhutani KPH Saradan di Madiun untuk dilakukan eksplorasi dan penelitian. Rabu (28/3/2018).

Hingga sampai saat ini fosil tersebut masih diamankan dikantor perhutani. Sementara fosil lainnya diperkirakan masih tertimbun dalam tanah.

“Dari penemuan fosil ini pihak kami akan mengadakan eksplorasi dan penelitian , akan tetapi kami akan koordinasi dulu dengan pihak pemilik lahan,”ujar Agus Hadi petugas Pelihara Museum Trinil Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur.

Dijelaskan pula dalam pengamatan sementara sejumlah fosil ini merupakan hewan purba yang usianya sudah jutaan tahun.

Diberitakan sebelumnya bahwa temuan fosil purba ini adalah seorang petani bernama Sarno warga desa Rejuno, kecamatan Karangjati.

Dalam temuannya Sarno saat itu sedang menggali tanah untuk menanam pohon. Tak diduga setalah digali Sarno dibuat bingung dan kaget ketika melihat tulang sebesar kaki orang , langsung mengumpulkan dan melaporkan.

Tulang raksasa ini ditemukan dikawasan hutan milik perhutani, tepatnya masuk petak 132 A1, Resor pemangku hutan, RPH Teguhan,kesatuan pemangku hutan,KPH Saradan,Madiun.

Selain tulang kaki dan persendian gajah juga terdapat tanduk banteng.”Sementara itu untuk memastikan petugas BPCB dan Trowulan bersama dengan  upt musium Trinil ngawi yang datang ke lokasi memastikan fosil gajah itu jenis stegodon trigonocephalus.

“Fosil spesies lainnya  juga ditemukan di lokasi tersebut seperti  fosil banteng purba, Spesies hewan purba yang usianya di perkirakan lebih dari satu juta tahun,”papar Agus

Kepala Disparpora Kabupaten Ngawi Rahmad Didik Purwanto, menjelaskan pihaknya akan koordinasi dengan pihak terkait untuk dilakukan pengangkatan dan fosil tersebut disimpan di museum Trinil

“Sampai saat ini dua lokasi penemuan spesies hewan purba tersebut hingga kini masih dipasang tali pengaman. Diduga masih banyak fosil purba yang tertimbun didalamnya,”kata Didik kembali.

Diperkirakan sejumlah spesies hewan purba tersebut tererosi  kemudian terkubur berasal dari dataran tinggi hingga mengendap di dataran rendah.  Menurut rencana temuan berikut hasil pengangkatan spesies hewan purba nantinya akan di simpan di musium Trinil Ngawi sebagai upaya penyelematan.Ratno.

[vicomi_feelbacks]

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *